Tanya Jawab Investasi SAHAM Bagian 5

 KATEGORI DEVIDEN 

Q#1 : Apakah ada ciri yang paling umum bila emiten mau membagikan deviden? Bagaimana cari emiten saham yg memberikan dividen besar?

A: Dividen adalah mutlak keputusan bersama yang didapat melalui RUPS, sebelum akan membagikan dividen pasti akan didahului dengan RUPS antara semua pemegang saham. 
So, jika ada RUPS emiten bisa di kroscek kembali agenda RUPS tsb, apakah untuk menentukan DIVIDEN atau agenda yang lainnya. 

Cari emiten saham yang berikan dividen besar, bisa menggunakan tools RTI dan cek DPO (Dividend Pay Out Ratio)



Q#2 : Apakah harus beli saham di tanggal cum untuk dapat deviden ? Kalau yang hold jangka lama apa tiap bulannya bisa dapat ?

A: Pembelian saham jika ingin mendapatkan dividen batas waktu terakhirnya adalah pada saat CUM DATE dan HOLD sampai batas EX DATE. 

Pemberian dividen bukan ditentukan dari panjang atau pendeknya HOLD saham tsb, tapi ditentukan pada saat tanggal RECORDING DATE.

Jadi sudah pasti tiap bulan tidak dapat, karena jadwal pembagian Dividen biasanya 1-2x per tahun tergantung keputusan dari RUPS

Q#3 : Nah deviden itu kan biasanya dibagi waktu RUPS, nah waktu saya pelajari lebih lanjut ada yang namanya rupst dan rupslb. Nah menganut pada yang saya pelajari tersebut, deviden itu dibagikan kapan ?

A: Dividen adalah pengetahuan general di bidang pasar modal dan sebaiknya para investor mengetahuinya untuk memanfaatkan momentum di pasar modal. 

RUPS adalah Rapat Umum Pemegang Saham, RUPS ini adalah proses untuk penentuan kapan dividen serta berapa besaran dividennya. 

Setelah hasil RUPS final, baru akan dipublish pengumuman corporate actionnya di KSEI. Untuk pembagian dividen sendiri akan masuk ke RDN pada saat tanggal payment date yang sudah ditetapkan pada RUPS

KATEGORI CORPORATE ACTION

Q#4 : Apa yang dimaksud korporasi wajib, korporasi sukarela dan voluntary corporate action?

A: *Tindakan Korporasi Wajib adalah Tindakan korporasi atau Corporate Action (CA) yang tidak memerlukan Tindakan atau instruksi dari Pemegang Rekening yang akan mendapatkan hak CA melalui C-BEST 
Jenis CA yang terjadi dalam Tindakan korporasi jenis ini adalah:
1. Pembayaran Bunga Obligasi
2. Pembayaran Pokok Obligasi
3. Dividen Tunai
4. Dividen Saham
5. Distribusi Rights Issue 
6. Distribusi Warrant
7. Mandatory Conversion : Merger dan akuisisi, Stock Split/Reverse Split

* Tindakan Korporasi Sukarela memerlukan instruksi/respon dari Pemegang Rekening/Investor untuk melakukan Tindakan korporasi (Pemenuhan Hak Pemodal).

 Kegiatan Voluntary Corporate Action antara lain:
 1. Pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan Waran
 2. Proxy Voting

Q#5 : Kalau kita pasang harga tertinggi saat book building lalu saat penawaran ternyata harganya dibawah, itu kita akan bayar di harga yang mana?

A: Pada saat bookbuilding akan di berikan price range dari saham tsb. 
Jika pada saat pasang harga tertinggi, lalu pada saat penawaran harganya lebih rendah. Maka otomatis harga yang MATCH adalah harga yang bawah.

Q#6 : Untuk penjualan di pasar tunai itu lewat online juga ya? Kan pembayaran tunai?

A: Perlu dipahami bahwa transaksi Rights dan transaksi saham biasa dilakukan di pasar yang berbeda. 
Transaksi Rights dilakukan di pasar tunai, sedangkan transaksi saham biasa dilakukan di pasar regular. Perbedaan utamanya adalah pada settlementnya (atau jatuh temponya). 

Transaksi Rights settlementnya di hari yang sama (T+0), sedangkan Transaksi saham biasa settlementnya adalah T+2. Sehingga jika melakukan transaksi Rights dana atau pembayaran harus dilakukan di hari yang sama.

Transaksi Rights bisa di PASAR TUNAI pada tanggal perdagangan rights issue hanya di SESI 1 . Transaksinya dilakukan bisa melalui online via device ataupun desktop pada paltform masing-masing sekuritas.

KATEGORI IPO

Q#7 : Bila mengambil saham IPO , dana ditahan berapa lama?

A: Pada saat IPO release sudah dipastikan ada timelinenya. Untuk waktu berapa lamanya tergantung dari timeline yang sudah diputuskan oleh emiten dan OJK. 

Jadi jika memesan IPO otomatis dana akan didebet pada saat tanggal bookbuilding dan akan dikembalikan setelah allotment/penjatahan pada tanggal refund.

Q#8 : Apakah faktor penyebab perusahaan yang IPO pada tanggal pencatatan/listing ternyata turun dan dan sampai ARB? Lalu apakah saham IPO disarankan untuk pemula?

A: Based on my experience, biasanya pada saat saham IPO listing maka harganya bisa ARB ada beberapa faktor : 
1. Tujuan IPO tsb listing 
2. Porsi saham untuk institusi sedikit 
3. Porsi saham untuk retail lebih banyak 
4. Respon market terhadap IPO tsb 
Saya tidak mengambil kata menyarankan/tidak menyarankan. Tetapi saya lebih prefer kata "mencoba". Jika ingin mencoba, maka kenali risk profile anda dan lakukan riset secara mendalam terhadap kinerja emiten agar terhindar dari hype yang berlebihan

Q#9 : Apakah saham IPO itu biasanya dapat warrant ? Apakah ada kriteria khusus?

A: IPO yang listing tidak selalu mendapatkan warrant sebagai "pemanis". 
Tidak ada kriteria khusus, semua tergantung kepada keputusan emiten tsb apakah akan memberikan warrant atau tidak.

Q#10 : Bagaimana mendapatkan saham IPO, apakah bookbuilding atau pooling melalui apa?

A: Untuk mendapatkan saham IPO bisa mendaftar melalui www.e-ipo.co.id
dan pastikan sudah memiliki akun di sekuritas. 

Jika ada saham yang tidak listing di e-ipo bisa ditanyakan cara memesannya ke sekuritas masing-masing

Q#11 : Boleh di infokan, biasanya graph sinyal untuk IPO seperti apa? Saham BUKA tidak bisa di jadikan acuan, karena lebih ke arah hype nya retail dan isu baik nya saham teknologi. Apakah bisa di berikan beberapa contoh sinyal IPO di 1-2 minggu pertama?

A: Untuk saham yang baru listing tidak bisa dianalisa secara teknikal karena chartnya tidak ada. 

Saham IPO sifatnya "new born" jadi tidak bisa dideteksi pada awal market

Q#12 : Apabila saya ingin membeli saham IPO, kan ada kasus mau beli 1 milyar rupiah namun hanya diberikan 1 jutaan saja. Artinya dana yang harus kita siapkan d RDI itu harus 1 milyar atau cukup 10 / 100 jt saja apalagi bila IPO hanya bisa dapat sedikit sahamnya?


A: Pada saat membeli IPO proses pemesanan pada tanggal pemesanan (bookbuilding/pooling) dana akan didebet sesuai jumlah pemesanan. 
Artinya jika pesan 1 Milyar maka harus siapkan sejumlah 1 Miyar di RDN.

Jika ternyata pada saat penjatahan hanya dapet 10 juta, maka dana sisanya akan di refund ke RDN pada tanggal tsb.

Dalam proses penjatahan tidak ada yang tahu akan didapat penjatahan berapa %, keputusan mutlak berada di tangan emiten


Q#13 : Bagaimana cara kita menentukan harga saham itu dirilis dengan harga murah jika kita sebagai investor?

A: Proses penentuan harga saham IPO sudah dianalisa dengan matang dari berbagai faktor oleh pihak emiten dan OJK. 

Penentuan harga saham itu "murah" atau tidak kembali ke sudut pandang masing-masing. 

Apakah emiten dengan fundamental yang baik harga IPO Rp 10,000 terlalu "murah" ? 
Apakah emiten yang mau listing dan ternyata hutangnya besar harga IPO Rp 300 terlalu "mahal" ?


KATEGORI RIGHT ISSUE 

Q#14 : Bagaimana & dimana cara kita menjual Right yang dimiliki & mau membeli Right?

A: Perdagangan tersebut bisa dilakukan di pasar tunai dan tersedia pada tanggal perdagangan rights issue hanya di SESI 1

Untuk metode beli dan jualnya bisa ditanyakan kepada sales sekuritas masing-masing. Karena setiap sekuritas berbeda. Untuk platform online trading juga ada yang bisa ada juga yang tidak bisa


Q#15 : Case Right Issue saham BBRI.
Bila mendapat jatah RI BBRI, kita bisa beli saham BBRI di harga 3400.
Mengapa right nya sendiri dijual murah 296 di market? (BBRI-R)

A: Keputusan harga right issue dan timelinenya ditentukan pada saat RUPS dengan keputusan mutlak dari hasil RUPS tersebut. Jadi kita tidak pernah benar-benar tau dari mana asal usul / cara hitung mereka sehingga muncul decision tsb.

Yang kita perlu perhatikan sbb:
Right issue kan dibuat dengan harapan, pemegang saham mau menggunakan HAK nya & melakukan PENEBUSAN saham BBRI (membeli saham BBRI dengan harga lebih murah, di 3400. Sedangkan harga BBRI di bursa 3700)

Tujuan orang menjual R- nya:
1. Tidak ada uang untuk tebus saham induk. Maka R nya dijual aja. Toh laku ini.
2. Tidak confidence dengan kinerja saham induknya. Percuma tebus, yg ada makin menambah kerugian.
3. Sudah punya saham BBRI di harga yang lebih murah (misal average 2400 saat beli di Apr 2020) dari harga tebusnya (3400). Bila tebus Rights, maka average price-nya akan naik, sehingga kebanyakkan traders kategori ini cenderung menjual Rights-nya di pasar tunai.
Mengapa org mau beli?
1. Bila dihitung2, harga R + harga tebus MASIH LEBIH MURAH daripada harga beli sahamnya. Jadi beli R nya lalu tebus saham induk.
2. Ingin beli lalu tradingkan saham R nya

Q#16 : Apakah saham right issue yang dibeli dari investor lama secara langsung dapat dijual dengan harga normal seperti di pasar regular mengingat harga jual saham tersebut jauh lebih rendah dari harga tebusnya?

A: Bila anda beli R, anda bisa:
1. Jual-belikan R tersebut (di pasar tunai) di harga yang tertera pada pasar tunai
2. Tebus saham induknya, lalu jual saham induknya di pasar regular 
Saham right issue hanya bisa dijual di harga normal & di pasar regular, JIKA sudah melalui proses penebusan.

Q#17 : Bagaimana kita mengetahui bila perusahaan melakukan right issue untuk expansi atau menambah hutang?

A: Untuk mengetahui tujuan rights issue bisa dicek pada hasil RUPS dari emiten tsb atau dari berita-berita di media online

Q#18 : Mengenai right issue seperti case BBRI yang disampaikan. Apabila tidak kita tebus, apakah akan berpengaruh pada portofolio RDN?

A: Right issue yang tidak ditebus tidak akan berpengaruh terhadapa penambahan/pengurangan di portofolio anda. 

Jika tidak ditebus maka rightsnya akan hangus.

Q#19 : Kalau saya baca dari artikel itu di istilah right issue ada yang dinamakan harga teoritis setelah cumright, itu bagaimana cara hitung nya yah?

A: Dalam Rights Issue, dikenal juga istilah harga teoritis. Maksudnya, harga yang terbentuk dari penyesuaian antara harga saham lama dengan harga saham baru berdasarkan rasio yang ditentukan. 

Perhitungan Harga Teoritis adalah : 
[(a x Harga Saham Lama)+(b x Harga Saham Baru)]/(a+b). 
Harga Saham Lama merupakan harga saham penutupan saat cum date, sementara Harga Saham Baru merupakan harga pelaksanaan hak Rights Issue. 

Huruf “a” merupakan rasio saham lama dan “b” merupakan rasio saham baru.

Q#20 : Didalam pelaksanaan Right Issue apakah harus dihindari juga kalau tidak ada perusahaan tertentu maupun pemegang saham terbesar nya yang menjadi stand by buyer nya?

A: Tidak ada masalah jika tidak ada standby buyernya
Dari sisi investor, harus bisa pintar-pintar mencari celah dan kesempatan dari corporate action ini. 

Jika tujuannya untuk meningkatkan modal perusahaan bisa dipertimbangkan untuk ditebus dengan memperhitungkan cashflow anda juga tentunya

Q#21 : Kalau untuk saham BBRI R itu saran coach lebih menguntungkan ditebus atau dijual ya?

A: Menurut pendapat saya, BBRI-R bagus ditebus karena : 
1. Kesempatan untuk membeli harga BBRI dengan murah  
2. Valuasi perusahaannya bagus 
3. Tujuan right issuenya sendiri adalah memperkuat pertumbuhan bisnis bagi perseroan.
Sesuaikan kembali dengan risk profile dan cash flow masing-masing

KATEGORI WARRANT 

Q#22 : Mengapa Warran menarik & dibilang menguntungkan?
Bagaimana warrant bisa jadi saham? Apakah menunggu jatuh tempo terlebih dahulu?
Apakah Warrant harus dijual?

A: Warrant adalah produk turunan dari saham induk yang bisa didapatkan secara FREE dari emiten.

Apabila anda mempunyai sahamnya, dan emiten tsb mau membagi Warran, anda akan OTOMATIS mendapatkan (sama spt deviden)

Dengan anda mempunyai W, anda seperti mendapat "Golden Ticket". Berkesempatan untuk MENAMBAH (MENEBUS) saham induk dengan harga LEBIH murah dari di pasar regular.

Tentunya jika ingin menebus jadi saham induk, perhatikan harga exercisenya ya dan tebus sebelumnya tanggal jatuh tempo.
Pastikan harga tebusnya DIBAWAH harga pasar regular.

Cara hitung:
Harga W + harga exercise = harga yg hrs dibayar
Misalkan W harga 20 + exercise 250 = hrs tebus di hrg 270
Bila harga induk 500, maka layak tebus.
Bila harga induk 200, jangan ditebus.

Jika tidak ditebus pun, tidak apa-apa karena warrantnya sendiri bisa diperjual-belikan di market. 
Bahkan pergerakannya sangat fluktuatif. Bisa naik hingga ribuan %

Q#23 : Seperti yang disampaikan di zoom dari cerita coach tentang temannya yang koleksi saham warrant. Dimana hilang karena jatuh tempo. Pertanyaaannya?
1. Apakah sahamnya belum di tebus? 
2. Apakah portofolionya terpisah?
A: 
1. Jadi untuk corporate warrant ini bisa dilakukan dua opsi : 
   a. Jual saham warrantnya di market 
   b. Tebus warrantnya agar mendapat harga saham induk yang lebih murah 
  
Dalam kasus ini, teman saya tidak menyadari bahwa warrant ada masa jatuh temponya sampai warrantnya sendiri hangus dari portofolio. 
Oleh karena itu perhatikan juga masa jatuh tempo dari warrant jika ingin trading warrant.
2. Warrant dan saham induk memiliki notasi berbeda di market 
   Contohnya : 
   Saham induk = FREN 
   Warrant = FREN-W
   Walaupun memiliki notasi berbeda tapi berada di dalam satu portofolio

Q#24 : Apabila stock split sebaiknya beli sebelum stock split atau sesudahnya?

A : Saham yang melakukan stock split akan lebih menarik perhatian investor. Mereka akan berbondong-bondong membeli saham tersebut setelah stock split. Hal ini umumnya terjadi di hari pertama.

Beli saham sebelum stock split bisa saja dilakukan, tapi rasanya momennya kurang tepat karena akan lebih menguntungkan apabila membelinya ketika harganya benar-benar turun.

Jika membeli saham sebelum stock split, maka hanya bisa mampu membeli beberapa lembar saham. Lain halnya ketika membeli saham setelah stock split. Jumlah lembar saham yang kamu beli pun akan jauh lebih banyak.

Q#25 : Bagaimana cara bertransaksi di pasar nego dan pasar tunai?

A : Pastikan terlebih dahulu ke sales sekuritas masing-masing. Karena setiap platform online trading berbeda-beda. 

Ada yang hanya bisa transaksi online di pasar tunai tapi tidak bisa untuk transaksi online di pasar negonya. Semuanya kembali lagi ke fasilitas dan kebijakan dari masing-masing sekuritas.

0 Response to "Tanya Jawab Investasi SAHAM Bagian 5"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel