Makalah Karya Ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Karya ilmiah
merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan
tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah
dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah
dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan
tahap perbaikan.
Sebagai hasil
penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung komponen
adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan
penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen
yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah
ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam bentuk
laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah
mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu, menulis
laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis
laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang
sama antara penulis dan pembaca.
Jadi, dapat
disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya
di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu,
pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau
tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan
secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat
makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Bagaimana
sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana
cara penulisan karya ilmiah yang baik?
4. Jenis
atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui
pengertian karya ilmiah.
2. Untuk mengetahui
sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah.
3. Untuk mengetahui
cara penulisan karya ilmiah yang baik.
4. Untuk mengetahui
jenis atau bentuk dari karya ilmiah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah
Karya
ilmiah ( scientific paper ) adalah
laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Karya ilmiah
adalah tulisan yang berisikan ilmu pengetahuan dan kebenaran ilmiah yang
disusun secara sistematis menurut metode penulisan ilmiah dengan menggunakan
ragam bahasa resmi. Karya ilmiah merupakan laporan ilmiah yang dapat berupa
laporan kajian dan penelitian. Karya ilmiah dibuat untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan dan bentuknya dapat berupa makalah, skripsi, dan
laporan penelitian.
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan
atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh
hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
1. Memberi
penjelasan
2. Memberi
komentar atau penilaianMemberi saran
3. Menyampaikan
sanggahan
4. Membuktikan
hipotesa
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu
pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat
dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Bila fakta
yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar
tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah,
maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana
fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat
dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis
tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
Antara karangan ilmiah dan karangan ilmiah populer tidak
banyak perbedaan yang mendasar. Perbedaan yang paling jelas hanya pemakaian
bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Dalam karangan ilmiah digunakan
kosakata yang khusus berlaku di bidang ilmu tertentu. Dalam karangan ilmiah
populer bahasa yang terlalu teknis tersebut terkadang dihindari. Sebagai
gantinya digunakan kata atau istilah yang umum.
B. Sistematika atau Kerangka Penulisan
Karya Ilmiah
Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan
karya ilmiah. Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka
penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung
pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum, kerangka penulisan karya ilmiah
dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.
1. Bagian
Pendahuluan
Bagian ini
biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
a. Halaman
Judul
Judul ditulis untuk
mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital,
biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.
b. Halaman
Pengesahan
Halaman pengesahan ini digunakan
terutama untuk karya-karya ilmiah yang biasa diujikan atau dipertahankan di
depan penguji seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman pengesahan
bermaksud menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah yang
akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan di depan para penguji.
c. Kata
Pengantar
Kata pengantar terdiri atas sejumlah
paragraf yang bertujuan mengantarkan sebuah karya tulis kepada pembaca. Di
dalamnya bersi antara lain garis besar atau substansi pokok yang terdapat dalam
karya tulis dengan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan
dukungan dalam menggarap dan menyelesaikankarya tulis tersebut.
d. Halaman
Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti
dari sebuah karangan. Selain itu, abstrak juga bia dikatakan ringkasan sebuah
karangan. Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:
1)
Paragraf pertama latar belakang masalah;
2)
Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam
penelitian, dan sumber data atau tempat data itu diperoleh;
3)
Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;
4)
Paragraf keempat hasil analisis data.
Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.
e. Daftar
Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk
para pembaca. Daftar isi harus ditempatkan di bagian depan karya ilmiah dan
bukan di bagian penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama dengan
kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor halaman,
sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas bab-bab dan subbab
serta rinciannya
f. Daftar
Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika
menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan,
maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.
2. Bagian
Isi
Secara umum,
bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Memaparkan:
latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.
1) Latar
Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah hal
tertentu yang mendorong mahasiswa untuk melakukan penelitian. Pengungkapan
latar belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai
hal-hal yang bersifat khusus.
2) Rumusan
Masalah
Rumusan masalah ditulis untuk
menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis. Masalah yang
dirumuskan harus merupakan hasi penspesifikasian atau pengkhususan masalah
utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan.
3) Tujuan
dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat selalu ada dalam
penelitian. Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah
fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa irasakan dan
dilaksanakan. Manfaat terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat
yng bersifat praktis.
4) Metodologi
Penelitian
Metodologi merupakan alat,
prosedur,dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian. Metodologi
menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selam penelitian
berlangsung. Hal-hal tersebut mencakup:
a) Metode
yang digunakan dalam penelitian;
b) Sumber
data;
c) Cara
mengambil data;
d) Cara
menganalisis data;
e) Cara
menyimpulkan/membuat simpulan;
b. Landasan
teori
Landasan teori diletakkan pada bab
dua dan berisi uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah
penelitian dan konsep yang mendasari perumusan hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis
dalam landasan teori harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang
sedang diteliti. Agar tidak salah dalam memasukkan teori kita harus berpedoman
pada judul, topic, masalah, kerangka berpikir, dan atau pada variabel-variabel
penelitian (bagi yang penelitiannya terdiri atas beberapa variabel).
c. Hasil
penelitian
Menguraikan:
pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.
d. Kesimpulan
dan Saran
Menguraikan keseluruhan
hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada landasan
teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.
3. Bagian
Penutup
Pada umumnya
terdiri dari:
a. Daftar
Kepustakaan
Daftar ini
harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang
digunakan dalam penulisan laporan.
b. Lampiran
Berisi seluruh
materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan
lain-lain.
c. Indeks
Berisi daftar
kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad.
C. Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik
Secara umum,
penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu, hasil
penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena
karya ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan
imajinasi ataupun khayalan penulis.
Suatu karya
ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat
penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku
(EYD).Syarat penulisan karya ilmiah
mencakup bebarapa hal sebagai berikut :
1. Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan
sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap objektif dalam mengemukan
pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat
dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.
2. Pola berfikir deduktif
– induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis
harus menggunakan pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada
dua pola berfikir logis yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir
deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan yang
khusus. Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya
jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan
ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola
berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta –
fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang
bersifat umum. Contoh
: Fakta
– fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan
membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa
“semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”
3. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun
secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman yang runtut dari masalah
sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika
penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai
peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan
tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :
a.
Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
b.
Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c.
Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan
kembali.
Tata Cara
Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka.
1. Kutipan
Kutipan
merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis orang lain,baik
langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya kutipan dibedakan menjadi
dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis persis
dengan aslinya (baik kata, ejaan, maupun tanda bacanya). Kutipan seperti ini
biasanya digunakan untuk mengutip: rumus, peraturan hukum, surat keputusan,
peribahasa, difinisi, dan lain-lain. Secara umum kutipan langsung dibedakan
menjadi dua:kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek. Kutipan
langsung panjang, ditulis lebih darti tiga baris, ditulis sendiri dalam alinea
baru dengan perubahan spasi. Baris pertama kutipan dituluskan pada ketukan
kedelapan dari margin kiri, baris berikutnya dimulai pada ketukan ke-lima.
Kutipan langsung pendek tidak lebih
dari tiga baris, dituliskan langsung dalam kalimat penulis diantara tanda petik
(“…”) dan tanpa perubahan spasi.
b. Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan
uraian penulis dengan kata-kata sendiri berdasarkan pendapat atau hasil karya
penulis lain. Tetapi pendapat pribadi tidakboleh dikemukakan
didalamnya.penulisanya tanpa tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan dapat
dituliskan langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan halaman
buku.
2. Catatan Kaki
Catatan kaki yaitu
keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman
karangan yang bersangkutan. Apabila ditempatkan pada akhir bab atau akhir
karangan maka catatan semacam itu disebut keterangan. Jenis catatan kaki
terdiri dari penunjukkan sumber, catatan penjelas, dan gabungan sumber dan
penjelas. Tujuan penulisan catatan kaki adalah:
a.
Menyusun pembuktian;
b.
Menyatakan utang budi;
c.
Menyampaikan keterangan tambahan;
d.
Merujuk bagian teks lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam penuisan catatan kaki meliputi sebagai berikut:
a.
Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan
penunjukkan.;
b.
Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari
ialah memulai nomor urut baru pada setiap bab;
c.
Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin
tik atau komputer perlu diperhatikan teknik penempatannya (spasi).
Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang –ulang,
digunakan singkatan-singkatan dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber.
Pemakaian sumber tersebut sebagai berikut:
a. Ibid dari
kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa kutipan itu
diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan dengan
lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, di antara kutipan itu dengan kutipan
sebelumnya tidak ada sumber lain. Bila halamannya saja yang berbeda
dipakai Ibid halaman.
b. Loz.
Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama
dengan sumber yang telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama, hanya
telah diselingi sumber lain. Contoh: Jauhari, Loz. Cit.
c. Op. Cit.
dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih
dahulu. Contoh: Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.
3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua
sumber bacaan yang digunakan dalam penulisan.Komponen yang harus ada
dalam daftar pustaka adalah,nama pengarang,tahun terbit,judul buku,kota
penerbit,nama penerbit.
D. Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah
Dilihat dari
bobot dan kedalaman analisisnya bisa dibedakan adanya beberapa karangan ilmiah,
yaitu karya tulis, makalah, skripsi, tesis, disertasi dan laporan hasil penelitian. Pada
prinsipnya semua karangan ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam
hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang
pendeknya karya tulis ilmiah tersebut.
1. Karya
Tulis
Karya tulis adalah karangan ilmiah
yang lazim diberikan kepada siswa sekolah menengah mengenai salah satu aspek
satu mata pelajaran. Di dalamnya terdapat komponen masalah, tujuan penulisan,
pembahasan, dan kesimpulan. Panjangnya kurang lebih sepuluh halaman ketikan dua
spasi pada “kertas ukuran A4”.
2. Makalah
Makalah adalah karangan ilmiah yang
ditulis untuk disajikan dalam seminar atau simposium. Tebalnya sekitar 15
halaman diketik satu setengah spasi pada kertas ukuran A4, termasuk abstrak dan
daftar pustaka.
Makalah juga harus disusun
berdasarkan hasil penelitian, entah penelitian lapangan maupun penelitian
pustaka. Jadi, semua komponen penelitian ada tercakup di dalamnya. Namun,
format susunannya tidak perlu formal seperti pada skripsi, tesis, dan
disertasi. Abstrak yang diletakkan pada awal makalah, biasanya berisi tujuan
penulisan, masalah penulisan, dan hasil atau kesimpulan. Abstrak lazim berisi
kata kunci dari abstrak itu.
Kemajuan teknologi dewasa ini tidak
menuntut penyaji makalah membacakan makalahnya melainkan hanya menjelaskan
makalah dari power point yang ditayangkan.
3. Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain yang ditulis
untuk menjadi syarat tugas akhir pada pendidikan strata satu (S1). Masalah
yang diajukan berkenaan dengan salah satu aspek yang menjadi substansi bidang
keilmuan yang ditekuni. Skripsi memiliki bobot yang lebih tinggi dari sebuah
karya tulis. Semua komponen penelitian yang dikemukakan pada subbab 8.1 harus
jelas tampak dalam sebuah skripsi.
Pendapat yang diajukan harus
didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian
langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (study
kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran
ilmiah yaitu logis dan emperis. Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60
halaman. Kalau karya tulis tidak diujikan, dan makalah disajikan dalam suatu
seminar atau suatu pertemuan ilmiah, maka skripsi diujikan di muka suatu sidang
ujian skripsi.
4. Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah sebagai
tugas akhir dalam pendidikan strata dua. Isinya merupakan pendalaman dari salah
satu aspek atau segi program studi yang diikuti. Tesis juga diujikan dalam satu
sidang ujian tesis.
Penulisan tesis bertujuan
mensintesikan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi guna memperluas khazanah ilmu yang telah
didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa
temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal
yang menjadi tema tesis tersebut. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80
halaman.
5. Disertasi
Disertasi adalah karangan ilmiah
sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata tiga. Isinya merupakan tinjauan
filosofis terhadap satu aspek atau segi dari bidang ilmu yang diteliti.
Penekanan pada aspek filosofis ini menjadi ciri pada pendidikan strata tiga.
Mengapa? Karena induk dari segala ilmu adalah filsafat. Mereka yang sudah
menyelesaikan pendidikan strata tiga atau yang telah menyelesaikan disertasi
dikatakan pengetahuannya telah sampai pada tingkat filsafat. Maka itu, di
Inggris atau di negara lain, mereka yang telah lulus dalam pendidikan strata tiga diberi gelar Ph.D
(=Philosophy Degree). Artinya, telah mencapai derajat filosof.
Disertasi merupakan suatu karangan
ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang
dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan
senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi
tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang
lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi
tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri,
penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor. Jumlah halaman untuk
Disertasi minimal 250 halaman.
6. Laporan
Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian adalah
laporan yang dibuat setelah suatu penelitian dilakukan. Laporan penelitian juga
berisi komponen masalah, metode penelitian, objek penelitian, instrumen
penelitian, hasil yang dicapai. Lalu rekomendasi untuk melakukan sesuatu yang
lain berdasarkan hasil penelitian itu.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan cara penulisan
karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan
tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam
penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek
data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah
yang baik adalah:
1.
Objektif
2.
Pola berfikir deduktif – induktif
3.
Sistematika
Tata cara
penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan
daftar pustaka. Adapun
bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :
1. Karya tulis
2. Makalah
3. Skripsi
4. Thesis
5. Disertasi
6. Laporan hasil
penelitian
B. Saran
Kami membuat
makalah ini untuk pembelajaran bersama. Kami mengambil dari berbagai
sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka kami
sarankan untuk mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada
kekurangan dapat membaca buku yang menjadi referensi secara lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Finoza,Lamuddin.
2010.KOMPOSISI BAHASA INDONESIA. Jakarta: Diksi
Intan Mulia
Sundari, Ida, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Sekolah
Tinggi Bahasa Asing (STBA
LIA)
https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah, diakses pada
tanggal 16 November 2015 pukul
15.20 WITA
http://ptcindonesia.heck.in/pengertian-karya-ilmiah-fungsi-syarat-je.xhtml, diakses
pada tanggal 16 November 2015 pukul 15.30 WITA
http://czifa24.blogspot.co.id/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang penulisan.html, diakses pada
tanggal 16 November 2015 pukul 16.00 WITA
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah, diakses pada
tanggal 16 November 2015 pukul 15.20 WITA
[2] Ida Sundari Husen, dkk, Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta: Sekolah Tinggi Bahasa Asing STBA LIA,
2012) h. 1
[3] http://ptcindonesia.heck.in/pengertian-karya-ilmiah-fungsi-syarat-je.xhtml, diakses pada
tanggal 16 November 2015 pukul 15.30 WITA
[4] Lamuddin
Finoza, KOMPOSISI BAHASA INDONESIA, (Jakarta: Diksi Intan
Mulia,2010) h.235
[5] Heri Jauhari, PEDOMAN
PENULISAN KARYA ILMIAH, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010) h. 24
[6] http://czifa24.blogspot.co.id/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang-penulisan.html, diakses pada
tanggal 16 November 2015 pukul 16.00 WITA
[7] Ibid
[8] Ibid
[9] Ibid
0 Response to "Makalah Karya Ilmiah"
Post a Comment