Ayat Al Quran yang Patut Direnungi, sebelum Berpisah dengan Ramadhan

Ayat Al Quran yang Patut Direnungi, sebelum Berpisah dengan Ramadhan

Oleh: *Dr. Muhammad Yusran Anshar, Lc., MA*

Pict Source : iStock


Renungan Ayat

Jangan bangga terhadap Kebaikan yang telah dilakukan, iringi rasa cemas,takut dan penuh Harap Allah Menerima Amalan

*Surah Al Maidah ayat 27*:

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”.

Dialog antara 2 bersaudara, kedua anak Adam Alaihissalam telah memberikan persembahan kepada Allah Subhaanahu Wata’ala. Satunya diterima persembahannnya dan satunya ditolak

Yang ditolak merasa sedih dan protes, maka diberikan informasi, diajari bahwa Allah cuma menerima pahala kebaikan yang dilakukan oleh orang-orang bertaqwa

Tidak semua kebaikan diterima pahalanya Allah. Ada yang sudah capek-capek tidak dapatkan apa-apa sesuai yang diinginkan, karena Allah hanya menerima yang datang dari yang bertaqwa

Siapa yang dikatakan bertaqwa? Allah katakan, jangan kalian merasa sok suci, sok bersih, sok baik, karena Allah yang paling mengetahui orang-orang yang bertaqwa

Jika demikian maka tidak ada alasan bagi kita untuk mengklaim dan memastikan bahwa semua kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan sepanjang Ramadhan ini dan bahkan sepanjang umur kita, telah diterima di sisi Allah Subhaanahu Wata’ala

Oleh karenanya, apa yang telah kita selesaikan kebaikan, mari kita banyak berharap pada Allah Subhaanahu Wata’ala, tidak bangga diri, mari diliputi rasa kecemasan dan rasa ketakutan, jangan-jangan kita sudah capek-capek beramal tapi tidak diterima oleh Allah

Orang-orang yang beriman, orang yang banyak lakukan kebaikan adalah orang ketika justru banyak buat kebaikan mereka tambah rasa takut pada Allah…

Dalam Al Quran Surat Al Mukminun ayat 60 :

وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ

Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka…

Mereka-mereka ketika sudah lakukan kebaikan, hati mereka bergetar…

Aisyah Radhiyallaha Anha ketika baca ayat ini, mengatakan kepada Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, wahai Rasulullah, mereka-mereka itu yang sangat takut pada Allah, apakah dulu karena mereka adalah pezina, pembunuh, pencuri, sehingga begitu takut menghadap Allah? kata Nabi, tidak wahai Aisyah

Mereka Sebagaimana Allah katakan, adalah orang yang bersegera dengan melakukan kebaikan, tapi selalu merasa takut ketika berhadapan kepada Allah Subhaanahu Wata’ala…

Mereka tidak pernah klaim sebagai orang-orang suci dan tidak pernah menafikan setiap amalannya diterima oleh Allah Subhaanahu Wa Ta’ala

Maka liatlah Nabi Ibrahim, bapak para Nabi, Ketika telah selesaikan proyek besar pembangunan Kabbah, pusat peribadatan kaum muslimin

Ketika Setelah selesai proyek raksasa ini…

Apa yang beliau katakan? apakah beliau bangga diri, tepuk tangan dan semacamnya…? TIDAK, beliau justru mengatakan, bersama anaknya Ismail Alaihissalam

RABBANA TAQABBAL MINNA INNAKA ANTA SAMI’UN ‘ALIM

Ya Allah Terimalah persembahan kami ini. karena sesunguhnya Engkau Maha Mendengar dan Mengetahui

Beliau yang Allah telah katakan, Allah telah mempersaksikan setiap perintah yang diperintahkan kepada beliau diselesaikan dengan sempurna. tapi, beliau tidak pernah bangga diri, bahkan beliau minta kepada Allah, ya Allah terima apa yang saya lakukan ini…

Olehnya itu…Ketika kita telah lakukan kebaikan.

Sudah beramal, sudah baca Al Qur’an, sudah tarwih, sudah puasa dan sudah sudah… berbagai macam kebaikan lainnya, jangan tepuk dada, jangan bangga diri, bahkan mari kita mengharap amalan kita supaya bisa diterima di sisiNya

Fudalah bin Ubaid Radhiyallahu Anhu,
Seorang sahabat yang dipersaksikan masuk surga, karena ikut Baitur Ridwan,berkata:

“Seandainya saya tahu ada kebaikan yang pernah saya lakukan walaupun sebesar biji sawi telah diterima oleh Allah, maka saya lebih sukai dari dunia dan isinya…”

Beliau sampai tidak yakin ada kebaikannya diterima walau sebesar biji sawi

Kisah yang lain…Para Sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika bertemu saat Shalat Ied, apa yang mereka lakukan? Imam Tabrani sebutkan dalam kitab Doa, dalam bab doa shalat Ied

Ketika Wasilah bin Asqa dan Abu Umamah al basir bertemu, mereka saling mengatakan “TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKA”

Ini doa yang paling banyak dikatakan sahabat ketika lebaran,

Semoga Allah menerima dari kami dan dari mu, karena mereka tidak yakin amalannya diterima…

Mereka tidak putus asa tapi mereka tidak pernah memastikan bahwa setiap amalannya pasti diterima oleh Allah Subhaanahu Wa Ta’ala.

0 Response to "Ayat Al Quran yang Patut Direnungi, sebelum Berpisah dengan Ramadhan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel