Panduan I'tikaf
Muqoddimah
.ุงูุณูููุงูู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููู ููุจูุฑูููุงุชููู
Segala Puji hanya milik Allah Taala. Sholawat beriring salam semoga senantiasa kita curahkan kepada nabi Muhammad Salallahualaihi Wassallam. Ramadhan, bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan bulan yang sangat mulia.untuk itu marilah kita manfaatkan dengan sebaik mungkin dengan memaksimalkan ibadah kita. Karena kita tidak tau ditahun yang akan dating apakah kita bias berjumpa kembali dengan bulan yang agung ini.
Salah satu amalan yang utama dibulan Ramadhan adalah Iโtikaf di sepuluh hari terakhir dibulan Ramadhan. Lalu bagai manakah cara melakukan Iโtikaf.mari kita dapatkan di dalam aplikasi ini. Semoga dapat membantu kita mengetahui tata cara Iโtikaf . aamiinโฆ
![]() |
Source Image : google.com |
Pengertian i'tikaf
Iโtikaf menurut bahasa artinya berdiam diri dan menetap dalam sesuatu. Sedang pengertian iโtikaf menurut istilah dikalangan para ulama terdapat perbedaan. Al-Hanafiyah (ulama Hanafi) berpendapat iโtikaf adalah berdiam diri di masjid yang biasa dipakai untuk melakukan shalat berjamaโah, dan menurut asy-Syafiโiyyah (ulama Syafiโi) iโtikaf artinya berdiam diri di masjid dengan melaksanakan amalan-amalan tertentu dengan niat karena Allah. Majelis Tarjih dan Tajdid dalam buku Tuntunan Ramadhan menjelaskan Iโtikaf adalah aktifitas berdiam diri di masjid dalam satu tempo tertentu dengan melakukan amalan-amalan (ibadah-ibadah) tertentu untuk mengharapkan ridha Allah.
Iโtikaf disyariatkan berdasarkan al-Quran dan al-Hadits.
Al-Qurโan surat al-Baqarah (2): 187.
โฆ
;ููุงููุขููู ุจูุงุดูุฑููููููู ููุงุจูุชูุบููุง ู
ูุง ููุชูุจู ุงูููู ููููู
ู ูููููููุง ููุงุดูุฑูุจููุง ุญูุชููู ููุชูุจูููููู ููููู
ู ุงููุฎูููุทู ุงููุฃูุจูููุถู ู
ููู ุงููุฎูููุทู ุงููุฃูุณูููุฏู ู
ููู ุงููููุฌูุฑู ุซูู
ูู ุฃูุชูู
ูููุง ุงูุตููููุงู
ู ุฅูููู ุงูููููููู ูููุงู ุชูุจูุงุดูุฑููููููู ููุฃูููุชูู
ู ุนูุงููููููู ููู ุงููู
ูุณูุงุฌูุฏู ุชููููู ุญูุฏููุฏู ุงูููู ูููุงู ุชูููุฑูุจููููุง ููุฐููููู ููุจูููููู ุงูููู ุขูููุงุชููู ููููููุงุณู ููุนููููููู
ู ููุชููููููู.[ุงูุจูุฑุฉ (2): 187]
Artinya: โฆmaka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hinggga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriโtikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka jangan kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.โ [QS. al-Baqarah (2):187]
Hadits riwayat Aisyah ra:
ุฃูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุงูู ููุนูุชููููู ุงููุนูุดูุฑู ุงููุฃูููุงุฎูุฑู ู
ููู ุฑูู
ูุถูุงูู ุญูุชููู ุชููููููุงูู ุงูููู ุซูู
ูู ุงุนูุชููููู ุฃูุฒูููุงุฌููู ู
ููู ุจูุนูุฏููู. [ุฑูุงู ู
ุณูู
]
Artinya: โBahwa Nabi saw melakukan iโtikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan iโtikaf setelah beliau wafat.โ [HR. Muslim]
Adab iktikaf
Hendaknya ketika beriโtikaf, seseorang menyibukkan diri dengan melakukan ketaatan seperti berdoโa, dzikir, bershalawat pada Nabi, mengkaji Al Qurโan dan mengkaji hadits. Dan dimakruhkan menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat.
Tempat pelaksanaan iktikaf
Hal ini berdasarkan firman Allah Taโala,
ููููุง ุชูุจูุงุดูุฑููููููู ููุฃูููุชูู
ู ุนูุงููููููู ููู ุงููู
ูุณูุงุฌูุฏู
โ(Tetapi) janganlah kamu campuri mereka sedang kamu beriโtikaf dalam masjidโ(QS. Al Baqarah: 187). Demikian juga dikarenakan Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam begitu juga istri-istri beliau melakukannya di masjid, dan tidak pernah di rumah sama sekali. Ibnu Hajar rahimahullah berkata, โPara ulama sepakat bahwa disyaratkan melakukan iโtikaf di masjid.โ Termasuk wanita, ia boleh melakukan iโtikaf sebagaimana laki-laki, tidak sah jika dilakukan selain di masjid.
Iโtikaf Boleh Dilakukan di Masjid Mana Saja?
Menurut mayoritas ulama, iโtikaf disyariโatkan di semua masjid karena keumuman firman Allah di atas (yang artinya) โSedang kamu beriโtikaf dalam masjidโ.
Imam Bukhari membawakan Bab dalam kitab Shahihnya, โIโtikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramdhan dan iโtikaf di seluruh masjid.โ Ibnu Hajar menyatakan, โAyat tersebut (surat Al Baqarah ayat 187) menyebutkan disyaratkannya masjid, tanpa dikhususkan masjid tertentuโ
Para ulama selanjutnya berselisih pendapat masjid apakah yang dimaksud. Apakah masjid biasa di mana dijalankan shalat jamaโah lima waktu ataukah masjid jaamiโ yang diadakan juga shalat jumโat di sana?
Imam Malik mengatakan bahwa iโtikaf boleh dilakukan di masjid mana saja (asal ditegakkan shalat lima waktu di sana, pen) karena keumuman firman Allah Taโala,
ููุฃูููุชูู
ู ุนูุงููููููู ููู ุงููู
ูุณูุงุฌูุฏู
Artinya : โsedang kamu beriโtikaf dalam masjidโ(QS. Al Baqarah: 187).
Ini juga menjadi pendapat Imam Asy Syafiโi. Namun Imam Asy Syafiโi rahimahullah menambahkan syarat, yaitu masjid tersebut diadakan juga shalat Jumโat. Tujuannya di sini adalah agar ketika pelaksanaan shalat Jumโat, orang yang beriโtikaf tidak perlu keluar dari masjid.
Kenapa disyaratkan di masjid yang ditegakkan shalat jamaโah? Ibnu Qudamah katakan, โShalat jamaโah itu wajib (bagi laki-laki). Jika seorang laki-laki yang hendak melaksanakan iโtikaf tidak berdiam di masjid yang tidak ditegakkan shalat jamaโah, maka bisa terjadi dua dampak negatif: (1) meninggalkan shalat jamaโah yang hukumnya wajib, dan (2) terus menerus keluar dari tempat iโtikaf padahal seperti ini bisa saja dihindari. Jika semacam ini yang terjadi, maka ini sama saja tidak iโtikaf. Padahal maksud iโtikaf adalah untuk menetap dalam rangka melaksanakan ibadah pada Allah.โ
Mulai melakukan i'tikaf
Jika ingin beriโtikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, maka seorang yang beriโtikaf mulai memasuki masjid setelah shalat Shubuh pada hari ke-21 dan keluar setelah shalat shubuh pada hari โIdul Fithri menuju lapangan. Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadits โAisyah, ia berkata,
ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู โ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
โ ููุนูุชููููู ููู ููููู ุฑูู
ูุถูุงูู ุ ููุฅูุฐูุง ุตููููู ุงููุบูุฏูุงุฉู ุฏูุฎููู ู
ูููุงูููู ุงูููุฐูู ุงุนูุชููููู ููููู โ ููุงูู โ ููุงุณูุชูุฃูุฐูููุชููู ุนูุงุฆูุดูุฉู
โRasulullah shallallahu โalaihi wasallam biasa beriโtikaf pada bulan Ramadhan. Apabila selesai dari shalat shubuh, beliau masuk ke tempat khusus iโtikaf beliau. Dia (Yahya bin Saโid) berkata: Kemudian โAisyah radhiyallahu โanha meminta izin untuk bisa beriโtikaf bersama beliau, maka beliau mengizinkannya.โ
Namun para ulama madzhab menganjurkan untuk memasuki masjid menjelang matahari tenggelam pada hari ke-20 Ramadhan. Mereka mengatakan bahwa yang namanya 10 hari yang dimaksudkan adalah jumlah bilangan malam sehingga seharusnya dimulai dari awal malam.
Dalil Disyariโatkannya Iโtikaf
Ibnul Mundzir mengatakan, โPara ulama sepakat bahwa iโtikaf itu sunnah, bukan wajib kecuali jika seseorang mewajibkan bagi dirinya bernadzar untuk melaksanakan iโtikaf.โ
Dari Abu Hurairah, ia berkata,
ููุงูู ุงููููุจูููู โ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
โ ููุนูุชููููู ููู ููููู ุฑูู
ูุถูุงูู ุนูุดูุฑูุฉู ุฃููููุงู
ู ุ ููููู
ููุง ููุงูู ุงููุนูุงู
ู ุงูููุฐูู ููุจูุถู ููููู ุงุนูุชููููู ุนูุดูุฑูููู ููููู
ูุง
โNabi shallallahu โalaihi wa sallam biasa beriโtikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun wafatnya, Beliau beriโtikaf selama dua puluh hariโ.
Waktu iโtikaf yang lebih afdhol adalah di akhir-akhir ramadhan (10 hari terakhir bulan Ramadhan) sebagaimana hadits โAisyah, ia berkata,
ุฃูููู ุงููููุจูููู โ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
โ ููุงูู ููุนูุชููููู ุงููุนูุดูุฑู ุงูุฃูููุงุฎูุฑู ู
ููู ุฑูู
ูุถูุงูู ุญูุชููู ุชููููููุงูู ุงูููููู ุ ุซูู
ูู ุงุนูุชููููู ุฃูุฒูููุงุฌููู ู
ููู ุจูุนูุฏููู
โNabi shallallahu โalaihi wa sallam beriโtikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beriโtikaf setelah kepergian beliau.โ
Nabi shallallahu โalaihi wa sallam beriโtikaf pada sepuluh hari terakhir dengan tujuan untuk mendapatkan malam lailatul qadar, untuk menghilangkan dari segala kesibukan dunia, sehingga mudah bermunajat dengan Rabbnya, banyak berdoโa dan banyak berdzikir ketika itu.
Amalan saat ber i'tikaf
1. Shalat. Memperbanyak shalat saat iโtikaf amat dianjurkan. Sebab, shalat merupakan seutama-utamanya ibadah dan paling besar pahalanya. โโShalat merupakan hubungan langsung antardua pihak, yakni seorang hamba dengan Khaliknya. Terlebih, shalat adalah tiang agama dan rukun Islam yang paling utama,โโ ujar Al-Kubaisi.
2. Memperbanyak membaca Alquran. Dengan membaca Alquran hati akan menjadi tenang dan jiwa menjadi tentram. Terlebih, pahala membaca Alquran juga amat besar. Orang banyak membaca Alquran mandapat jaminan untuk mendapatkan syafaat di hari akhir kelak. Rasulullah SAW bersabda, โโBacalah oleh kalian Alquran. Karena sesungguhnya Alquran itu akan datang menghampiri kalian di hari kiamat sebagai syafaat.โโ (HR Muslim).
3. Memperbanyak Zikir. Orang yang iโtikaf dianjurkan untuk memperbanyak zikir. Tentu saja, yang diutamakan adalah amalan-amalan yang disyariatkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW, seperti: bertasbih, takmid, tahlil, istighfar, dan sebagainya. Menurut para ulama, zikir merupakan salah satu ibadah khusus untuk bertaqarub kepada Allah SWT. Sesungguhnya, menyibukkan diri saat iโtikaf dengan berzikir akan mendapat pahala yang besar.
Allah SWT berfirman, โโKarena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu; bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.โโ (QS Al-Baqarah [2]: 152).
4. Bershalawat. Amalan lainnya yang dianjurkan bagi orang yang beriโtikaf adalah memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW. Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Bershalawat menjadi salah satu sebab turunnya rahmat Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, โโSiapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah memberinya rahmat sepuluh.โโ (HR Muslim).
5. Mengurangi hubungan dengan orang banyak. Pada saat iโtikaf dianjurkan untuk mengurangi hubungan dengan orang banyak. Bahka, kata para ulama, lebih disukai, jika iโtikaf telah selesai, kita berdiam diri pada malam menjelang Idul Fitri. Kemudian, keesokan harinya keluar dari masjid tempat iโtikaf menuju tempat shalat Idul Fitri. Dengan demikian, kita telah menyambung dari satu ibadah ke ibadah yang lainnya.
Rasulullah SAW bersabda, โโBarangsiapa bangun (untuk beribadah) pada dua malam Ied dengan mengharapkan pahala dari Allah, maka Allah tidak akan mematikan hatinya pada saat dimatikannya semua hati.''
Yang Dibolehkan Ketika Iโtikaf
Keluar masjid disebabkan ada hajat yang mesti ditunaikan seperti keluar untuk makan, minum, dan hajat lain yang tidak bisa dilakukan di dalam masjid.
Melakukan hal-hal mubah seperti mengantarkan orang yang mengunjunginya sampai pintu masjid atau bercakap-cakap dengan orang lain.
Istri mengunjungi suami yang beriโtikaf dan berdua-duaan dengannya.
Mandi dan berwudhu di masjid.
Membawa kasur untuk tidur di masjid.
Yang membatalkan saat i'tikaf
1. Keluar masjid tanpa alasan syarโi dan tanpa ada kebutuhan yang mubah yang mendesak.
2. Jimaโ (bersetubuh) dengan istri berdasarkan Surat Al Baqarah ayat 187. Ibnul Mundzir telah menukil adanya ijmaโ (kesepakatan ulama) bahwa yang dimaksud mubasyaroh dalam surat Al Baqarah ayat 187 adalah jimaโ (hubungan intim)
Apakah wanita boleh i'tikaf?
Sebagaimana Nabi shallallahu โalaihi wa sallam mengizinkan istri beliau untuk beriโtikaf. โAisyah radhiyallahu โanha berkata,
ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู โ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
โ ููุนูุชููููู ููู ููููู ุฑูู
ูุถูุงูู ุ ููุฅูุฐูุง ุตููููู ุงููุบูุฏูุงุฉู ุฏูุฎููู ู
ูููุงูููู ุงูููุฐูู ุงุนูุชููููู ููููู โ ููุงูู โ ููุงุณูุชูุฃูุฐูููุชููู ุนูุงุฆูุดูุฉู,
โRasulullah shallallahu โalaihi wasallam biasa beriโtikaf pada bulan Ramadhan. Apabila selesai dari shalat shubuh, beliau masuk ke tempat khusus iโtikaf beliau. Dia (Yahya bin Saโid) berkata: Kemudian โAisyah radhiyallahu โanha meminta izin untuk bisa beriโtikaf bersama beliau, maka beliau mengizinkannya.โ Dari โAisyah, ia berkata,
ุฃูููู ุงููููุจูููู โ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
โ ููุงูู ููุนูุชููููู ุงููุนูุดูุฑู ุงูุฃูููุงุฎูุฑู ู
ููู ุฑูู
ูุถูุงูู ุญูุชููู ุชููููููุงูู ุงูููููู ุ ุซูู
ูู ุงุนูุชููููู ุฃูุฒูููุงุฌููู ู
ููู ุจูุนูุฏููู
โNabi shallallahu โalaihi wa sallam beriโtikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beriโtikaf setelah kepergian beliau.โ
Namun wanita boleh beriโtikaf di masjid asalkan memenuhi 2 syarat: (1) Meminta izin suami dan (2) Tidak menimbulkan fitnah (godaan bagi laki-laki) sehingga wanita yang iโtikaf harus benar-benar menutup aurat dengan sempurna dan juga tidak memakai wewangian.
Lamanya waktu i'tikaf
Para ulama sepakat bahwa iโtikaf tidak ada batasan waktu maksimalnya. Namun mereka berselisih pendapat berapa waktu minimal untuk dikatakan sudah beriโtikaf.
Bagi ulama yang mensyaratkan iโtikaf harus disertai dengan puasa, maka waktu minimalnya adalah sehari. Ulama lainnya mengatakan dibolehkan kurang dari sehari, namun tetap disyaratkan puasa. Imam Malik mensyaratkan minimal sepuluh hari. Imam Malik juga memiliki pendapat lainnya, minimal satu atau dua hari. Sedangkan bagi ulama yang tidak mensyaratkan puasa, maka waktu minimal dikatakan telah beriโtikaf adalah selama ia sudah berdiam di masjid dan di sini tanpa dipersyaratkan harus duduk.
Yang tepat dalam masalah ini, iโtikaf tidak dipersyaratkan untuk puasa, hanya disunnahkan . Menurut mayoritas ulama, iโtikaf tidak ada batasan waktu minimalnya, artinya boleh cuma sesaat di malam atau di siang hari. Al Mardawi rahimahullah mengatakan, โWaktu minimal dikatakan iโtikaf pada iโtikaf yang sunnah atau iโtikaf yang mutlak adalah selama disebut berdiam di masjid (walaupun hanya sesaat).โ
Amalan jika berhalangan i'tikaf
Setiap kali memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah SAW senantiasa beriโtikaf di dalam masjid. Beliau meninggalkan semua pekerjaan duniawi dan menyibukkan diri dalam ibadah mahdhah. Seluruh waktu, pikiran, dan tenaganya dicurahkan untuk taqarrub, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beliau juga melibatkan anak dan istri-istri beliau dalam kekhusyuโan ibadah.
Iโtikaf selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan adalah amal kebajikan yang senantiasa dijaga oleh Rasulullah SAW. Pada tahun beliau wafat, beliau bahkan beriโtikaf selama dua puluh hari. Tidak heran apabila para ulama menjelaskan bahwa hokum Iโtikaf adalah sunnah muakkadah. Iโtikaf sudah semestinya menjadi amalan andalan orang-orang shalih, sebagai satu sarana utama untuk meraih lailatul qadar.
ุนููู ุนูุงุฆูุดูุฉู ุฑูุถููู ุงูููู ุนูููููุง : ุฃููู ุงููุจููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุงูู ููุนูุชููููู ุงูุนูุดูุฑู ุงูุฃููุงุฎูุฑู ู
ููู ุฑูู
ูุถูุงูู ุ ุญูุชููู ุชููููููุงูู ุงูููู ุชูุนูุงููู ุ ุซูู
ูู ุงุนูุชููููู ุฃุฒูููุงุฌููู ู
ููู ุจูุนูุฏููู .
Dari Aisyah RA berkata: โNabi SAW senantiasa beriโtikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, sampai Allah SWT mewafatkan beliau. Sepeninggal beliau, istri-istri beliau juga melakukan Iโtikaf.โ (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172)
ุนููู ุฃูุจู ููุฑูููุฑูุฉู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู ููุงูู : ููุงูู ุงููุจููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุนูุชููููู ูู ููููู ุฑูู
ูุถูุงูู ุนูุดูุฑูุฉู ุฃูููุงู
ู ุ ููููู
ููุง ููุงูู ุงูุนูุงู
ู ุงูููุฐูู ููุจูุถู ููููู ุงุนูุชููููู ุนูุดูุฑูููู ููููู
ุงู .
Dari Abu Hurairah RA berkata: โDalam setiap bulan Ramadhan, Nabi SAW melakukan Iโtikaf selama sepuluh hari. Namun pada tahun kewafatannya, beliau SAW melakukan Iโtikaf selama dua puluh hari.โ (HR. Bukhari no. 2044)
Banyak kaum muslimin yang telah mengetahui kesunahan dan keutamaan Iโtikaf. Mereka juga memiliki niat yang tulus untuk melakukannya. Hanya saja, berbagai kendala menghalangi mereka dari Iโtikaf. Ada yang harus bekerja keras untuk menafkahi keluarganya. Ada yang harus pergi kesana kemari untuk mengajar dan berdakwah. Ada yang harus masuk sekolah. Ada yang sakit keras atau bepergian jauh. Ada yang memanggul senjata di medan ribath dan jihad. Dan kendala-kendala lainnya.
Islam adalah agama yang mudah dan memberi kemudahan kepada umatnya. Iโtikaf di masjid memang sunah muakkadah yang sangat efektif untuk taqarrub dan meraih lailatul qadar. Sungguh beruntung dan berbahagialah orang yang mampu melakukannya. Namun bagi orang-orang yang tidak mampu beriโtikaf karena ada udzur syarโi, Islam juga telah memberi banyak alternatif amalan yang tak kalah keutamaannya dari Iโtikaf. Gerangan apa sajakah amalan alternatif tersebut? Berikut ini sebagian di antaranya.
- Pertama, menyediakan makanan berbuka atau makanan sahur untuk orang yang beriโtikaf.
Jika kita menyediakan makanan berbuka atau makanan sahur untuk orang yang melakukan shaum dan Iโtikaf, niscaya kita akan mendapatkan pahala yang sama dengan pahala shaum dan Iโtikafnya. Berdasar hadits shahih,
ุนู ุฒูุฏ ุจู ุฎุงูุฏ ุงูุฌูููููููู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู ุนู ุงููุจู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุงูู : (( ู
ููู ููุทููุฑู ุตูุงุฆูู
ุงู ุ ููุงูู ูููู ู
ูุซููู ุฃุฌูุฑููู ุ ุบูููุฑู ุฃููููู ูุงู ููููููุตู ู
ููู ุฃุฌูุฑู ุงูุตููุงุฆูู
ู ุดูููุกู ))
Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani RA dari Nabi SAW bersabda, โBarangsiapa memberi makanan berbuka kepada orang yang melakukan shaum, maka baginya seperti pahala orang yang shaum, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang shaum.โ (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, Ahmad, dan Ibnu Hibban. At-Tirmidzi berkata: Hadits ini hasan shahih)
- Kedua, memenuhi kebutuhan sesama muslim yang mengalami kesulitan hidup.
Banyak saudara kita, umat Islam, yang lemah dan miskin. Mereka kekurangan makanan, kehilangan tempat tinggal atau pekerjaan, sakit keras namun tidak mampu berobat, dan mengalami kesusahan lainnya. Menolong mereka dengan memenuhi kebutuhan mereka adalah amal kebajikan yang pahalanya begitu besar. Pahalanya bahkan lebih utama dari Iโtikaf selama sebulan penuh. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits,
ุนููู ุงุจููู ุนูู
ูุฑู ุ ุฃูููู ุฑูุฌูููุง ุฌูุงุกู ุฅูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุ ููููุงูู : ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ุฃูููู ุงููููุงุณู ุฃูุญูุจูู ุฅูููู ุงูููููู ุ ููุฃูููู ุงููุฃูุนูู
ูุงูู ุฃูุญูุจูู ุฅูููู ุงูููููู ุนูุฒูู ููุฌูููู ุ ููููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู : โ ุฃูุญูุจูู ุงููููุงุณู ุฅูููู ุงูููููู ุฃูููููุนูููู
ู ููููููุงุณู ุ ููุฃูุญูุจูู ุงููุฃูุนูู
ูุงูู ุฅูููู ุงูููููู ุณูุฑููุฑู ุชูุฏูุฎููููู ุนูููู ู
ูุณูููู
ู ุ ุฃููู ุชูููุดููู ุนููููู ููุฑูุจูุฉู ุ ุฃููู ุชูููุถูู ุนููููู ุฏููููุง ุ ุฃููู ุชูุทูุฑูุฏู ุนููููู ุฌููุนูุง ุ ููููุฃููู ุฃูู
ูุดููู ู
ูุนู ุฃูุฎู ููู ููู ุญูุงุฌูุฉู ุฃูุญูุจูู ุฅูููููู ู
ููู ุฃููู ุฃูุนูุชููููู ููู ููุฐูุง ุงููู
ูุณูุฌูุฏู ุ ููุนูููู ู
ูุณูุฌูุฏู ุงููู
ูุฏููููุฉู ุ ุดูููุฑูุง
Dari Ibnu Umar RA bahwasanya ada seorang sahabat mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya, โWahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah SWT? Dan apakah amalan yang paling dicintai Allah SWT?โ Beliau SAW menjawab, โOrang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling memberi manfaat kepada sesama manusia. Adapun amalan yang paling dicintai Allah SWT adalah engkau menggembirakan hati seorang muslim, atau engkau menghilangkan sebuah kesulitan hidupnya, atau engkau melunaskan hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya. Sungguh aku berjalan untuk memenuhi kebutuhan seorang saudara muslim lebih aku senangi daripada aku beriโtikaf di masjid Madinah ini (masjid Nabawi) selama satu bulan penuh.โ (HR. Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Qadha-u Hawaij no. 36, Ath-Thabarani dalam Al-Muโjam Al-Awsath no. 6204, Al-Muโjam Ash-Shaghir no. 862, dan Al-Muโjam Al-Kabir no. 13472. Dinyatakan hasan li-ghairih dalam tahqiq Al-Muโjam Al-Kabir dan Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 2623. Dinyatakan shahih li-ghairih oleh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 906)
- Ketiga, memanggul senjata dalam ibadah ribath, yaitu berjaga-jaga di daerah perbatasan kaum muslimin dengan daerah musuh, untuk menjaga keamanan kaum muslimin dari serangan musuh-musuh Islam.
Berbahagialah kaum muslimin yang berjihad di Afghanistan, Pakistan, Kashmir, Chechnya, Dagestan, Irak, Palestina, Yaman, Somalia, Tajikistan, dan tempat-tempat lainnya. Kaum muslimin yang lain merasakan ketenangan suasana tarawih, witir, tadarus Al-Qurโan, dan iโtikaf. Pada saat yang sama, mujahidin harus senantiasa memeluk erat senjatanya dan berjaga setiap saat. Mereka melalui waktu mereka dalam ribath dan jihad demi menegakkan syariat Allah dan membela kaum muslimin dari tentara Yahudi, Nashrani, musyrikin, dan murtadin.
Demikian beratnya tugas mereka, sehingga nyawa mereka setiap saat menjadi taruhannya. Allah Yang Maha Pemurah menilai setiap malam yang mereka lalui dalam ribath dan jihad tersebut sebagai malam yang lebih baik dari lailatul qadar. Allahu Akbar wa lillahi al-hamdu! Sebagaimana dijelaskan dalam hadits,
ุนููู ุงุจููู ุนูู
ูุฑู ุฑูุถููู ุงูููููู ุนูููููู
ูุง ุ ุฃูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุงูู : ุฃูููุง ุฃูููุจููุฆูููู
ู ุจูููููููุฉู ุฃูููุถููู ู
ููู ููููููุฉู ุงููููุฏูุฑู ุ ุญูุงุฑูุณู ุญูุฑูุณู ููู ุฃูุฑูุถู ุฎููููู ุ ููุนูููููู ุฃููู ููุง ููุฑูุฌูุนู ุฅูููู ุฃููููููู .
Dari Ibnu Umar RA bahwasanya Nabi SAW bersabda, โMaukah aku beritahukan kepada kalian satu malam yang lebih utama dari lailatul qadar? Itulah (malam yang dilalui oleh) seorang (mujahid) yang berjaga di daerah (perbatasan dengan daerah musuh) yang ditakuti. Boleh jadi, dengan berjaga itu ia tidak bisa kembali kepada keluarganya lagi.โ (HR. Ibnu Abi Syaibah no. 18962, An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra no. 7637, Al-Hakim no. 2382, dan Al-Baihaqi no.16918. Dinyatakan shahih oleh Al-Hakim dan Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 2811).
Inilah sebagian amalan hebat yang selayaknya menjadi andalan bagi setiap muslim yang belum mampu melaksanakan sunah Nabi SAW; iโtikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Semoga Allah SWT memberi taufiq kita semua kepada semua ucapan dan amalan yang Allah cintai dan ridhai. Aamiin.
Wallahu aโlam bish-shawab.
0 Response to "Panduan I'tikaf"
Post a Comment