Panduan I'tikaf

 Muqoddimah

.ุงู„ุณูŽู‘ู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู
Segala Puji hanya milik Allah Taala. Sholawat beriring salam semoga senantiasa kita curahkan kepada nabi Muhammad Salallahualaihi Wassallam. Ramadhan, bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan bulan yang sangat mulia.untuk itu marilah kita manfaatkan dengan sebaik mungkin dengan memaksimalkan ibadah kita. Karena kita tidak tau ditahun yang akan dating apakah kita bias berjumpa kembali dengan bulan yang agung ini.
Salah satu amalan yang utama dibulan Ramadhan adalah Iโ€™tikaf di sepuluh hari terakhir dibulan Ramadhan. Lalu bagai manakah cara melakukan Iโ€™tikaf.mari kita dapatkan di dalam aplikasi ini. Semoga dapat membantu kita mengetahui tata cara Iโ€™tikaf . aamiinโ€ฆ

Source Image : google.com


Pengertian i'tikaf

Iโ€™tikaf menurut bahasa artinya berdiam diri dan menetap dalam sesuatu. Sedang pengertian iโ€™tikaf menurut istilah dikalangan para ulama terdapat perbedaan. Al-Hanafiyah (ulama Hanafi) berpendapat iโ€™tikaf adalah berdiam diri di masjid yang biasa dipakai untuk melakukan shalat berjamaโ€™ah, dan menurut asy-Syafiโ€™iyyah (ulama Syafiโ€™i) iโ€™tikaf artinya berdiam diri di masjid dengan melaksanakan amalan-amalan tertentu dengan niat karena Allah. Majelis Tarjih dan Tajdid dalam buku Tuntunan Ramadhan menjelaskan Iโ€™tikaf adalah aktifitas berdiam diri di masjid dalam satu tempo tertentu dengan melakukan amalan-amalan (ibadah-ibadah) tertentu untuk mengharapkan ridha Allah.
Iโ€™tikaf disyariatkan berdasarkan al-Quran dan al-Hadits.

Al-Qurโ€™an surat al-Baqarah (2): 187.
โ€ฆ

;ููŽุงู’ู„ุขูŽู†ูŽ ุจูŽุงุดูุฑููˆู‡ูู†ูŽู‘ ูˆูŽุงุจู’ุชูŽุบููˆุง ู…ูŽุง ูƒูŽุชูŽุจูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽูƒูู„ููˆุง ูˆูŽุงุดู’ุฑูŽุจููˆุง ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูŽุชูŽุจูŽูŠูŽู‘ู†ูŽ ู„ูŽูƒูู…ู ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุทู ุงู’ู„ุฃูŽุจู’ูŠูŽุถู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุทู ุงู’ู„ุฃูŽุณู’ูˆูŽุฏู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ููŽุฌู’ุฑู ุซูู…ูŽู‘ ุฃูŽุชูู…ูู‘ูˆุง ุงู„ุตูู‘ูŠูŽุงู…ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ูŠู’ู„ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูุจูŽุงุดูุฑููˆู‡ูู†ูŽู‘ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ุนูŽุงูƒููููˆู†ูŽ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงุฌูุฏู ุชูู„ู’ูƒูŽ ุญูุฏููˆุฏู ุงู„ู„ู‡ู ููŽู„ุงูŽ ุชูŽู‚ู’ุฑูŽุจููˆู‡ูŽุง ูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ูŠูุจูŽูŠูู‘ู†ู ุงู„ู„ู‡ู ุขูŽูŠูŽุงุชูู‡ู ู„ูู„ู†ูŽู‘ุงุณู ู„ูŽุนูŽู„ูŽู‘ู‡ูู…ู’ ูŠูŽุชูŽู‘ู‚ููˆู†ูŽ.[ุงู„ุจู‚ุฑุฉ (2): 187]

Artinya:  โ€ฆmaka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang   ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hinggga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriโ€™tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka jangan kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.โ€ [QS. al-Baqarah (2):187]

Hadits riwayat Aisyah ra:

ุฃูŽู†ูŽู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูŽู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุนู’ุชูŽูƒููู ุงู’ู„ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู’ู„ุฃูŽูˆูŽุงุฎูุฑูŽ ู…ูู†ู’ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุชูŽูˆูŽููŽู‘ุงู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุซูู…ูŽู‘ ุงุนู’ุชูŽูƒูŽููŽ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌูู‡ู ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุฏูู‡ู. [ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู…]

Artinya: โ€œBahwa Nabi saw melakukan iโ€™tikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan iโ€™tikaf setelah beliau wafat.โ€ [HR. Muslim]

Adab iktikaf

Hendaknya ketika beriโ€™tikaf, seseorang menyibukkan diri dengan melakukan ketaatan seperti berdoโ€™a, dzikir, bershalawat pada Nabi, mengkaji Al Qurโ€™an dan mengkaji hadits. Dan dimakruhkan menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat. 

Tempat pelaksanaan iktikaf

Hal ini berdasarkan firman Allah Taโ€™ala,

ูˆูŽู„ูŽุง ุชูุจูŽุงุดูุฑููˆู‡ูู†ูŽู‘ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ุนูŽุงูƒููููˆู†ูŽ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงุฌูุฏู

โ€œ(Tetapi) janganlah kamu campuri mereka sedang kamu beriโ€™tikaf dalam masjidโ€(QS. Al Baqarah: 187). Demikian juga dikarenakan Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam begitu juga istri-istri beliau melakukannya di masjid, dan tidak pernah di rumah sama sekali. Ibnu Hajar rahimahullah berkata, โ€œPara ulama sepakat bahwa disyaratkan melakukan iโ€™tikaf di masjid.โ€  Termasuk wanita, ia boleh melakukan iโ€™tikaf sebagaimana laki-laki, tidak sah jika dilakukan selain di masjid.


Iโ€™tikaf Boleh Dilakukan di Masjid Mana Saja?

Menurut mayoritas ulama, iโ€™tikaf disyariโ€™atkan di semua masjid karena keumuman firman Allah di atas (yang artinya) โ€œSedang kamu beriโ€™tikaf dalam masjidโ€. 
Imam Bukhari membawakan Bab dalam kitab Shahihnya, โ€œIโ€™tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramdhan dan iโ€™tikaf di seluruh masjid.โ€ Ibnu Hajar menyatakan, โ€œAyat tersebut (surat Al Baqarah ayat 187) menyebutkan disyaratkannya masjid, tanpa dikhususkan masjid tertentuโ€ 
Para ulama selanjutnya berselisih pendapat masjid apakah yang dimaksud. Apakah masjid biasa di mana dijalankan shalat jamaโ€™ah lima waktu ataukah masjid jaamiโ€™ yang diadakan juga shalat jumโ€™at di sana?
Imam Malik mengatakan bahwa iโ€™tikaf boleh dilakukan di masjid mana saja (asal ditegakkan shalat lima waktu di sana, pen) karena keumuman firman Allah Taโ€™ala,


ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ุนูŽุงูƒููููˆู†ูŽ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงุฌูุฏู

Artinya : โ€œsedang kamu beriโ€™tikaf dalam masjidโ€(QS. Al Baqarah: 187). 

Ini juga menjadi pendapat Imam Asy Syafiโ€™i. Namun Imam Asy Syafiโ€™i rahimahullah menambahkan syarat, yaitu masjid tersebut diadakan juga shalat Jumโ€™at. Tujuannya di sini adalah agar ketika pelaksanaan shalat Jumโ€™at, orang yang beriโ€™tikaf tidak perlu keluar dari masjid. 
Kenapa disyaratkan di masjid yang ditegakkan shalat jamaโ€™ah? Ibnu Qudamah katakan, โ€œShalat jamaโ€™ah itu wajib (bagi laki-laki). Jika seorang laki-laki yang hendak melaksanakan iโ€™tikaf tidak berdiam di masjid yang tidak ditegakkan shalat jamaโ€™ah, maka bisa terjadi dua dampak negatif: (1) meninggalkan shalat jamaโ€™ah yang hukumnya wajib, dan (2) terus menerus keluar dari tempat iโ€™tikaf padahal seperti ini bisa saja dihindari. Jika semacam ini yang terjadi, maka ini sama saja tidak iโ€™tikaf. Padahal maksud iโ€™tikaf adalah untuk menetap dalam rangka melaksanakan ibadah pada Allah.โ€

Mulai melakukan i'tikaf

Jika ingin beriโ€™tikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, maka seorang yang beriโ€™tikaf mulai memasuki masjid setelah shalat Shubuh pada hari ke-21 dan keluar setelah shalat shubuh pada hari โ€˜Idul Fithri menuju lapangan. Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadits โ€˜Aisyah, ia berkata,

ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ูŠูŽุนู’ุชูŽูƒููู ููู‰ ูƒูู„ูู‘ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู’ุบูŽุฏูŽุงุฉูŽ ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ู…ูŽูƒูŽุงู†ูŽู‡ู ุงู„ูŽู‘ุฐูู‰ ุงุนู’ุชูŽูƒูŽููŽ ูููŠู‡ู โ€“ ู‚ูŽุงู„ูŽ โ€“ ููŽุงุณู’ุชูŽุฃู’ุฐูŽู†ูŽุชู’ู‡ู ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉู

โ€œRasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam biasa beriโ€™tikaf pada bulan Ramadhan. Apabila selesai dari shalat shubuh, beliau masuk ke tempat khusus iโ€™tikaf beliau. Dia (Yahya bin Saโ€™id) berkata: Kemudian โ€˜Aisyah radhiyallahu โ€˜anha meminta izin untuk bisa beriโ€™tikaf bersama beliau, maka beliau mengizinkannya.โ€

Namun para ulama madzhab menganjurkan untuk memasuki masjid menjelang matahari tenggelam pada hari ke-20 Ramadhan. Mereka mengatakan bahwa yang namanya 10 hari yang dimaksudkan adalah jumlah bilangan malam sehingga seharusnya dimulai dari awal malam.

Dalil Disyariโ€™atkannya Iโ€™tikaf

Ibnul Mundzir mengatakan, โ€œPara ulama sepakat bahwa iโ€™tikaf itu sunnah, bukan wajib kecuali jika seseorang mewajibkan bagi dirinya bernadzar untuk melaksanakan iโ€™tikaf.โ€ 
Dari Abu Hurairah, ia berkata,

ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูู‘ โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ูŠูŽุนู’ุชูŽูƒููู ููู‰ ูƒูู„ูู‘ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ ุฃูŽูŠูŽู‘ุงู…ู ุŒ ููŽู„ูŽู…ูŽู‘ุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุงู…ู ุงู„ูŽู‘ุฐูู‰ ู‚ูุจูุถูŽ ูููŠู‡ู ุงุนู’ุชูŽูƒูŽููŽ ุนูุดู’ุฑููŠู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง

โ€œNabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam biasa beriโ€™tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun wafatnya, Beliau beriโ€™tikaf selama dua puluh hariโ€. 
Waktu iโ€™tikaf yang lebih afdhol adalah di akhir-akhir ramadhan (10 hari terakhir bulan Ramadhan) sebagaimana hadits โ€˜Aisyah, ia berkata,

ุฃูŽู†ูŽู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูŽู‘ โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุนู’ุชูŽูƒููู ุงู„ู’ุนูŽุดู’ุฑูŽ ุงู„ุฃูŽูˆูŽุงุฎูุฑูŽ ู…ูู†ู’ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุชูŽูˆูŽููŽู‘ุงู‡ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ุงุนู’ุชูŽูƒูŽููŽ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌูู‡ู ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุฏูู‡ู

โ€œNabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam beriโ€™tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beriโ€™tikaf setelah kepergian beliau.โ€ 
Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam beriโ€™tikaf pada sepuluh hari terakhir dengan tujuan untuk mendapatkan malam lailatul qadar, untuk menghilangkan dari segala kesibukan dunia, sehingga mudah bermunajat dengan Rabbnya, banyak berdoโ€™a dan banyak berdzikir ketika itu.

Amalan saat ber i'tikaf

1. Shalat. Memperbanyak shalat saat iโ€™tikaf amat dianjurkan. Sebab, shalat merupakan seutama-utamanya ibadah dan paling besar pahalanya. โ€˜โ€™Shalat merupakan hubungan langsung antardua pihak, yakni seorang hamba dengan Khaliknya. Terlebih, shalat adalah tiang agama dan rukun Islam yang paling utama,โ€™โ€™ ujar Al-Kubaisi.

2. Memperbanyak membaca Alquran.  Dengan membaca Alquran hati akan menjadi tenang dan jiwa menjadi tentram. Terlebih, pahala membaca Alquran juga amat besar. Orang banyak membaca Alquran mandapat jaminan untuk mendapatkan syafaat di hari akhir kelak. Rasulullah SAW bersabda, โ€˜โ€™Bacalah oleh kalian Alquran. Karena sesungguhnya Alquran itu akan datang menghampiri kalian di hari kiamat sebagai syafaat.โ€™โ€™ (HR Muslim).

3. Memperbanyak Zikir. Orang yang iโ€™tikaf dianjurkan untuk memperbanyak zikir. Tentu saja, yang diutamakan adalah amalan-amalan yang disyariatkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW, seperti: bertasbih, takmid, tahlil, istighfar, dan sebagainya.  Menurut para ulama, zikir merupakan salah satu ibadah khusus untuk bertaqarub kepada Allah SWT. Sesungguhnya, menyibukkan diri saat iโ€™tikaf dengan berzikir akan mendapat pahala yang besar.

Allah SWT berfirman, โ€˜โ€™Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu; bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.โ€™โ€™ (QS Al-Baqarah [2]: 152).

4. Bershalawat. Amalan lainnya yang dianjurkan bagi orang yang beriโ€™tikaf adalah memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW. Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Bershalawat menjadi salah satu sebab turunnya rahmat Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, โ€˜โ€™Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah memberinya rahmat sepuluh.โ€™โ€™ (HR Muslim).

5. Mengurangi hubungan dengan orang banyak. Pada saat iโ€™tikaf dianjurkan untuk mengurangi hubungan dengan orang banyak. Bahka, kata para ulama, lebih disukai, jika iโ€™tikaf telah selesai, kita berdiam diri pada malam menjelang Idul Fitri. Kemudian, keesokan harinya keluar dari masjid tempat iโ€™tikaf menuju tempat shalat Idul Fitri. Dengan demikian, kita telah menyambung dari satu ibadah ke ibadah yang lainnya.

Rasulullah SAW bersabda, โ€˜โ€™Barangsiapa bangun (untuk beribadah) pada dua malam Ied dengan mengharapkan pahala dari Allah, maka Allah tidak akan mematikan hatinya pada saat dimatikannya semua hati.''

Yang Dibolehkan Ketika Iโ€™tikaf

Keluar masjid disebabkan ada hajat yang mesti ditunaikan seperti keluar untuk makan, minum, dan hajat lain yang tidak bisa dilakukan di dalam masjid.

Melakukan hal-hal mubah seperti mengantarkan orang yang mengunjunginya sampai pintu masjid atau bercakap-cakap dengan orang lain.

Istri mengunjungi suami yang beriโ€™tikaf dan berdua-duaan dengannya.

Mandi dan berwudhu di masjid.

Membawa kasur untuk tidur di masjid.

Yang membatalkan saat i'tikaf

1. Keluar masjid tanpa alasan syarโ€™i dan tanpa ada kebutuhan yang mubah yang mendesak.

2. Jimaโ€™ (bersetubuh) dengan istri berdasarkan Surat Al Baqarah ayat 187. Ibnul Mundzir telah menukil adanya ijmaโ€™ (kesepakatan ulama) bahwa yang dimaksud mubasyaroh dalam surat Al Baqarah ayat 187 adalah jimaโ€™ (hubungan intim)

Apakah wanita boleh i'tikaf?

Sebagaimana Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam mengizinkan istri beliau untuk beriโ€™tikaf.  โ€˜Aisyah radhiyallahu โ€˜anha berkata,

ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ูŠูŽุนู’ุชูŽูƒููู ููู‰ ูƒูู„ูู‘ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู’ุบูŽุฏูŽุงุฉูŽ ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ู…ูŽูƒูŽุงู†ูŽู‡ู ุงู„ูŽู‘ุฐูู‰ ุงุนู’ุชูŽูƒูŽููŽ ูููŠู‡ู โ€“ ู‚ูŽุงู„ูŽ โ€“ ููŽุงุณู’ุชูŽุฃู’ุฐูŽู†ูŽุชู’ู‡ู ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉู,

โ€œRasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam biasa beriโ€™tikaf pada bulan Ramadhan. Apabila selesai dari shalat shubuh, beliau masuk ke tempat khusus iโ€™tikaf beliau. Dia (Yahya bin Saโ€™id) berkata: Kemudian โ€˜Aisyah radhiyallahu โ€˜anha meminta izin untuk bisa beriโ€™tikaf bersama beliau, maka beliau mengizinkannya.โ€ Dari โ€˜Aisyah, ia berkata,


ุฃูŽู†ูŽู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูŽู‘ โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุนู’ุชูŽูƒููู ุงู„ู’ุนูŽุดู’ุฑูŽ ุงู„ุฃูŽูˆูŽุงุฎูุฑูŽ ู…ูู†ู’ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุชูŽูˆูŽููŽู‘ุงู‡ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ุงุนู’ุชูŽูƒูŽููŽ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌูู‡ู ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุฏูู‡ู

โ€œNabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam beriโ€™tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beriโ€™tikaf setelah kepergian beliau.โ€ 
Namun wanita boleh beriโ€™tikaf di masjid asalkan memenuhi 2 syarat: (1) Meminta izin suami dan (2) Tidak menimbulkan fitnah (godaan bagi laki-laki) sehingga wanita yang iโ€™tikaf harus benar-benar menutup aurat dengan sempurna dan juga tidak memakai wewangian.

Lamanya waktu i'tikaf

Para ulama sepakat bahwa iโ€™tikaf tidak ada batasan waktu maksimalnya. Namun mereka berselisih pendapat berapa waktu minimal untuk dikatakan sudah beriโ€™tikaf. 
Bagi ulama yang mensyaratkan iโ€™tikaf harus disertai dengan puasa, maka waktu minimalnya adalah sehari. Ulama lainnya mengatakan dibolehkan kurang dari sehari, namun tetap disyaratkan puasa. Imam Malik mensyaratkan minimal sepuluh hari. Imam Malik  juga memiliki pendapat lainnya, minimal satu atau dua hari. Sedangkan bagi ulama yang tidak mensyaratkan puasa, maka waktu minimal dikatakan telah beriโ€™tikaf adalah selama ia sudah berdiam di masjid dan di sini tanpa dipersyaratkan harus duduk. 
Yang tepat dalam masalah ini, iโ€™tikaf tidak dipersyaratkan untuk puasa, hanya disunnahkan . Menurut mayoritas ulama, iโ€™tikaf tidak ada batasan waktu minimalnya, artinya boleh cuma sesaat di malam atau di siang hari. Al Mardawi rahimahullah mengatakan, โ€œWaktu minimal dikatakan iโ€™tikaf pada iโ€™tikaf yang sunnah atau iโ€™tikaf yang mutlak adalah selama disebut berdiam di masjid (walaupun hanya sesaat).โ€ 

Amalan jika berhalangan i'tikaf

Setiap kali memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah SAW senantiasa beriโ€™tikaf di dalam masjid. Beliau meninggalkan semua pekerjaan duniawi dan menyibukkan diri dalam ibadah mahdhah. Seluruh waktu, pikiran, dan tenaganya dicurahkan untuk taqarrub, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beliau juga melibatkan anak dan istri-istri beliau dalam kekhusyuโ€™an ibadah.
Iโ€™tikaf selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan adalah amal kebajikan yang senantiasa dijaga oleh Rasulullah SAW. Pada tahun beliau wafat, beliau bahkan beriโ€™tikaf selama dua puluh hari. Tidak heran apabila para ulama menjelaskan bahwa hokum Iโ€™tikaf adalah sunnah muakkadah. Iโ€™tikaf sudah semestinya menjadi amalan andalan orang-orang shalih, sebagai satu sarana utama untuk meraih lailatul qadar.

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง : ุฃู†ูŽู‘ ุงู„ู†ุจูŠูŽู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุนู’ุชูŽูƒููู ุงู„ุนูŽุดู’ุฑูŽ ุงู„ุฃูˆูŽุงุฎูุฑูŽ ู…ูู†ู’ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุŒ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุชูŽูˆูŽููŽู‘ุงู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ุงุนู’ุชูŽูƒูŽููŽ ุฃุฒู’ูˆูŽุงุฌูู‡ู ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุฏูู‡ู .

Dari Aisyah RA berkata: โ€œNabi SAW senantiasa beriโ€™tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, sampai Allah SWT mewafatkan beliau. Sepeninggal beliau, istri-istri beliau juga melakukan Iโ€™tikaf.โ€ (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172)

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจูŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ : ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู†ุจูŠูู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูŠูŽุนู’ุชูŽูƒููู ููŠ ูƒูู„ูู‘ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ ุฃูŠูŽู‘ุงู…ู ุŒ ููŽู„ูŽู…ูŽู‘ุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ุนูŽุงู…ู ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ู‚ูุจูุถูŽ ูููŠู‡ู ุงุนู’ุชูŽูƒูŽููŽ ุนูุดู’ุฑููŠู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ุงู‹ .

Dari Abu Hurairah RA berkata: โ€œDalam setiap bulan Ramadhan, Nabi SAW melakukan Iโ€™tikaf selama sepuluh hari. Namun pada tahun kewafatannya, beliau SAW melakukan Iโ€™tikaf selama dua puluh hari.โ€ (HR. Bukhari no. 2044)


Banyak kaum muslimin yang telah mengetahui kesunahan dan keutamaan Iโ€™tikaf. Mereka juga memiliki niat yang tulus untuk melakukannya. Hanya saja, berbagai kendala menghalangi mereka dari Iโ€™tikaf. Ada yang harus bekerja keras untuk menafkahi keluarganya. Ada yang harus pergi kesana kemari untuk mengajar dan berdakwah. Ada yang harus masuk sekolah. Ada yang sakit keras atau bepergian jauh. Ada yang memanggul senjata di medan ribath dan jihad. Dan kendala-kendala lainnya.
Islam adalah agama yang mudah dan memberi kemudahan kepada umatnya. Iโ€™tikaf di masjid memang sunah muakkadah yang sangat efektif untuk taqarrub dan meraih lailatul qadar. Sungguh beruntung dan berbahagialah orang yang mampu melakukannya. Namun bagi orang-orang yang tidak mampu beriโ€™tikaf karena ada udzur syarโ€™i, Islam juga telah memberi banyak alternatif amalan yang tak kalah keutamaannya dari Iโ€™tikaf. Gerangan apa sajakah amalan alternatif tersebut? Berikut ini sebagian di antaranya.
  • Pertama, menyediakan makanan berbuka atau makanan sahur untuk orang yang beriโ€™tikaf.
Jika kita menyediakan makanan berbuka atau makanan sahur untuk orang yang melakukan shaum dan Iโ€™tikaf, niscaya kita akan mendapatkan pahala yang sama dengan pahala shaum dan Iโ€™tikafnya. Berdasar hadits shahih,

ุนู† ุฒูŠุฏ ุจู† ุฎุงู„ุฏ ุงู„ุฌูู‡ูŽู†ููŠูู‘ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุนู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ : (( ู…ูŽู†ู’ ููŽุทูŽู‘ุฑูŽ ุตูŽุงุฆูู…ุงู‹ ุŒ ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูุซู’ู„ู ุฃุฌู’ุฑูู‡ู ุŒ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุฃู†ูŽู‘ู‡ู ู„ุงูŽ ูŠูู†ู’ู‚ูŽุตู ู…ูู†ู’ ุฃุฌู’ุฑู ุงู„ุตูŽู‘ุงุฆูู…ู ุดูŽูŠู’ุกูŒ ))

Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani RA dari Nabi SAW bersabda, โ€œBarangsiapa memberi makanan berbuka kepada orang yang melakukan shaum, maka baginya seperti pahala orang yang shaum, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang shaum.โ€ (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, Ahmad, dan Ibnu Hibban. At-Tirmidzi berkata: Hadits ini hasan shahih)
  • Kedua, memenuhi kebutuhan sesama muslim yang mengalami kesulitan hidup.
Banyak saudara kita, umat Islam, yang lemah dan miskin. Mereka kekurangan makanan, kehilangan tempat tinggal atau pekerjaan, sakit keras namun tidak mampu berobat, dan mengalami kesusahan lainnya. Menolong mereka dengan memenuhi kebutuhan mereka adalah amal kebajikan yang pahalanya begitu besar. Pahalanya bahkan lebih utama dari Iโ€™tikaf selama sebulan penuh. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits,

ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุŒ ุฃูŽู†ูŽู‘ ุฑูŽุฌูู„ู‹ุง ุฌูŽุงุกูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ : ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฃูŽูŠูู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุฃูŽุญูŽุจูู‘ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุŸ ูˆูŽุฃูŽูŠูู‘ ุงู„ู’ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุฃูŽุญูŽุจูู‘ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽุฒูŽู‘ ูˆูŽุฌูŽู„ูŽู‘ ุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ : โ€ ุฃูŽุญูŽุจูู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฃูŽู†ู’ููŽุนูŽู‡ูู…ู’ ู„ูู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุŒ ูˆูŽุฃูŽุญูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุณูุฑููˆุฑู ุชูุฏู’ุฎูู„ูู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุŒ ุฃูŽูˆู’ ุชูŽูƒู’ุดููู ุนูŽู†ู’ู‡ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ุŒ ุฃูŽูˆู’ ุชูŽู‚ู’ุถููŠ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฏููŠู†ู‹ุง ุŒ ุฃูŽูˆู’ ุชูุทู’ุฑูŽุฏู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฌููˆุนู‹ุง ุŒ ูˆูŽู„ูุฃูŽู†ู’ ุฃูŽู…ู’ุดููŠูŽ ู…ูŽุนูŽ ุฃูŽุฎู ู„ููŠ ูููŠ ุญูŽุงุฌูŽุฉู ุฃูŽุญูŽุจูู‘ ุฅูู„ูŽูŠูŽู‘ ู…ูู†ู’ ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุนู’ุชูŽูƒูููŽ ูููŠ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ุŒ ูŠูŽุนู’ู†ููŠ ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุฏููŠู†ูŽุฉู ุŒ ุดูŽู‡ู’ุฑู‹ุง

Dari Ibnu Umar RA bahwasanya ada seorang sahabat mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya, โ€œWahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah SWT? Dan apakah amalan yang paling dicintai Allah SWT?โ€ Beliau SAW menjawab, โ€œOrang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling memberi manfaat kepada sesama manusia. Adapun amalan yang paling dicintai Allah SWT adalah engkau menggembirakan hati seorang muslim, atau engkau menghilangkan sebuah kesulitan hidupnya, atau engkau melunaskan hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya. Sungguh aku berjalan untuk memenuhi kebutuhan seorang saudara muslim lebih aku senangi daripada aku beriโ€™tikaf di masjid Madinah ini (masjid Nabawi) selama satu bulan penuh.โ€ (HR. Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Qadha-u Hawaij no. 36, Ath-Thabarani dalam Al-Muโ€™jam Al-Awsath no. 6204, Al-Muโ€™jam Ash-Shaghir no. 862, dan Al-Muโ€™jam Al-Kabir no. 13472. Dinyatakan hasan li-ghairih dalam tahqiq Al-Muโ€™jam Al-Kabir dan Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 2623. Dinyatakan shahih li-ghairih oleh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 906)
  • Ketiga, memanggul senjata dalam ibadah ribath, yaitu berjaga-jaga di daerah perbatasan kaum muslimin dengan daerah musuh, untuk menjaga keamanan kaum muslimin dari serangan musuh-musuh Islam.
Berbahagialah kaum muslimin yang berjihad di Afghanistan, Pakistan, Kashmir, Chechnya, Dagestan, Irak, Palestina, Yaman, Somalia, Tajikistan, dan tempat-tempat lainnya. Kaum muslimin yang lain merasakan ketenangan suasana tarawih, witir, tadarus Al-Qurโ€™an, dan iโ€™tikaf. Pada saat yang sama, mujahidin harus senantiasa memeluk erat senjatanya dan berjaga setiap saat. Mereka melalui waktu mereka dalam ribath dan jihad demi menegakkan syariat Allah dan membela kaum muslimin dari tentara Yahudi, Nashrani, musyrikin, dan murtadin.
Demikian beratnya tugas mereka, sehingga nyawa mereka setiap saat menjadi taruhannya. Allah Yang Maha Pemurah menilai setiap malam yang mereka lalui dalam ribath dan jihad tersebut sebagai malam yang lebih baik dari lailatul qadar. Allahu Akbar wa lillahi al-hamdu! Sebagaimana dijelaskan dalam hadits,

ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ุŒ ุฃูŽู†ูŽู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูŽู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ : ุฃูŽู„ูŽุง ุฃูู†ูŽุจูู‘ุฆููƒูู…ู’ ุจูู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู ุฃูŽูู’ุถูŽู„ูŽ ู…ูู†ู’ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู ุงู„ู’ู‚ูŽุฏู’ุฑู ุŸ ุญูŽุงุฑูุณูŒ ุญูŽุฑูŽุณูŽ ูููŠ ุฃูŽุฑู’ุถู ุฎูŽูˆู’ูู ุŒ ู„ูŽุนูŽู„ูŽู‘ู‡ู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุฑู’ุฌูุนูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ู .

Dari Ibnu Umar RA bahwasanya Nabi SAW bersabda, โ€œMaukah aku beritahukan kepada kalian satu malam yang lebih utama dari lailatul qadar? Itulah (malam yang dilalui oleh) seorang (mujahid) yang berjaga di daerah (perbatasan dengan daerah musuh) yang ditakuti. Boleh jadi, dengan berjaga itu ia tidak bisa kembali kepada keluarganya lagi.โ€ (HR. Ibnu Abi Syaibah no. 18962, An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra no. 7637, Al-Hakim no. 2382, dan Al-Baihaqi no.16918. Dinyatakan shahih oleh Al-Hakim dan Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 2811).


Inilah sebagian amalan hebat yang selayaknya menjadi andalan bagi setiap muslim yang belum mampu melaksanakan sunah Nabi SAW; iโ€™tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Semoga Allah SWT memberi taufiq kita semua kepada semua ucapan dan amalan yang Allah cintai dan ridhai. Aamiin.
Wallahu aโ€™lam bish-shawab.

Related Posts

0 Response to "Panduan I'tikaf"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel