Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura Serta Dalil dan Keutamaannya

BULAN MUHARRAM termasuk bulan istimewa bagi umat muslim. Ia juga disebut sebagai bulan suci dan bulannya Allah (syahrullah). Oleh karena itu, di bulan istimewa ini setiap muslim dianjurkan melakukan amalan-amalan kebaikan karena melakukan amalan kebaikan di bulan ini pahala akan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Namun sebaliknya, apabila melakukan dosa dan kemaksiatan maka dosanya pun dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Source Image : Pixabay.com
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Alquran:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus,” (QS. At-Taubah: 36).

Di Bulan Muharram ini terdapat anjuran puasa sunnah khusus, yaitu puasa sunnah Tasua dan puasa sunnah Asyura. Puasa sunnah Tasua adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharram. Adapun puasa sunnah Asyura adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram. Pada tahun 2020 ini, puasa sunnah tasua dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2020 dan puasa sunnah asyura dilaksanakan pada 29 Agustus 2020.

Dalam sebuah haditrs yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

Artinya: “Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram,” (HR. Muslim).


Dalil Puasa Sunnah Tasua dan Asyura

Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: 

لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا ، يَعْنِى عَاشُورَاءَ ، فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ ، وَهْوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى ، وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ ، فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ . فَقَالَ « أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ » . فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Artinya: "Ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa," (HR. Al Bukhari).


Keutamaan Puasa Sunnah Tasua dan Puasa Sunnah Asyura

Perlu diketahui bahwa beberapa ulama menyatakan kesunnahan menggabungkan shaum ‘Asyura dengan shaum sehari sesudahnya (11 Muharram). Pendapat mereka tersebut didasarkan kepada hadits berikut ini:

عَنْ  ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ ، وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا ، أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا “


Dari Ibnu Abbas RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Laksanakanlah puasa hari Asyura! Namun selisihilah puasa Asyura orang-orang Yahudi. Laksanakanlah juga shaum sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” (HR. Ahmad, al-Humaidi, al-Baihaqi, al-Bazzar, Ibnu ‘Adi, dan Ibnu Khuzaimah).


Niat Puasa Asyura

Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma asyura sunnatal lillahita'ala
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura karena Allah SWT."


Niat Puasa Tasua

Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita'ala
Artinya: "Saya niat puasa hari tasu'a, sunnah karena Allah ta'ala."

Mari kita sama-sama berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan di bulan yang suci ini, dan kalau bisa semaksimal mungkin kita menjauh dari segala hal yang menjerumuskan kita kedalam lubang kemaksiatan dan dosa. Semoga kita semua istiqomah di jalan kebaikan dan dimudahkan dalam segala urusan. Aamiin.

0 Response to "Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura Serta Dalil dan Keutamaannya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel