Tanya Jawab Investasi SAHAM Bagian 2
Q#1 : Bagaimana cara membedakan saham gorengan dan bukan?
A: Saham gorengan adalah istilah yang dipake oleh para trader. Ini bukanlah istilah buku.
Seperti ada kesepakatan tidak tertulis diantara para trader, ciri-ciri saham gorengan, diantaranya:
1. Pergerakan harga ekstrim
2. Harga bisa naik tajam lalu beberapa jam kemudian turun tajam tanpa sebab yang jelas.
3. Bisa juga terus menerus naik hingga 20% sehari, begitu pula sebaliknya
2. Value transaksi kecil
3. Bisa dilihat bahwa jumlah transaksi cenderung kecil PADAHAL harga bergerak kencang
3. Harga antrian yang dipasang (Lantainya) tidak rapih.
4. (akan dijelaskan nanti di materi hari berikutnya mengenai lantai ini)
4. Di papan antrian jumlah Lot-nya bisa hilang-timbul.
5. (akan dijelaskan nanti di materi hari berikutnya mengenai lantai ini)
5. Banyak transaksi ajaib
6. Berabad-abad tidak ada pergerakan, tidak ada transaksi lalu beberapa menit kemudian naik kencang & banyak transaksi
Note : Tidak harus memilki 5 cici-ciri diatas baru bisa dikatakan saham gorengan, tapi memiliki lebih dari 2 ciri saja sudah dikategorikan saham gorengan
Q#2 : Apakah blue chip juga digoreng bandar?
A: Sekali lagi, bahasa "goreng" saham adalah bahasa trader. Bisa ada konotasi negatif di dalam kata-kata goreng, Ini bukan bahasa buku.
Goreng saham mudahnya bisa dianggap sebagai MEREKAYASA PERGERAKAN HARGA .
Seharusnya harga bergerak karena permintaan dan penawaran dari para trader.
Tapi pada saham2 tertentu, yang menggerakkan adalah oknum. Permintaan penawarannya adalah fiktif / dibuat.
Untuk saham blue chip, seringkali kita pakai kata2 "barangnya dijaga oleh emiten"
Saat suatu saham bergerak, BELUM TENTU karena ada yang merekayasa pergerakannya. Kalaupun ada yang coba2 mau merekayasa, butuh dana yang sangat besar untuk menggoreng saham bluechip.
Itulah mengapa saham bluechip cenderung lebih aman.
Q#3 : Apa langkah yang harus diambil jika sudah terlanjur beli saham Third Liner (Saham Gorengan)?
A: Membeli saham gorengan bukan dosa.
Kecuali anda sudah sakit kanker stadium 4 / kolestrol anda sudah 5000 (hahaha)
Ada tipe trader yang jago main saham gorengan. Dia bisa profit dengan trading di saham gorengan.
Bila anda termasuk tipe orang seperti ini, goodluck!
Tapi bila anda tidak sengaja beli & baru sadar itu saham gorengan, maka tentunya sekarang anda sedang berada di posisi SEDANG PROFIT / SEDANG LOSS
Kalau sedang profit, segera di takeprofit. Karena anda akan stress kalau tiba2 dalam hitungan menit harga dibanting dan keuntungan anda lenyap
Kalau sedang loss, segera di cutloss. Karena tidak ada yang tau bakal kemana harga itu kedepannya.
Mau WAIT & SEE ? Boleh saja. Asal siap hati dan mental. Bisa tanyakan ke tim analis teknikal apakah masih ada potensi naik dikemudian hari.
Q#4: Bagaimana mengetahui apakah suatu saham termasuk bluechip atau bukan?
A: Saham yang masuk list bluechip adalah saham juara sebagai MARKET LEADER.
List saham bluechip TIDAK DIKELUARKAN oleh Bursa Efek. Seringkali dikeluarkan oleh portal online yang sudah mengumpulkan data & diolah secara mandiri.
Bisa search di google "daftar saham bluechip di Indonesia"
Yang dikeluarkan secara berkala oleh Bursa Efek adalah list saham yang masuk dalam jajaran LQ45 di website IDX.
Reminder >> LQ45 adalah 45 saham dengan nilai transaksi terbesar dengan rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir.
Nah seringkali gampangnya, LQ45 itu dianggap sebagai bluechip.
MESKIPUN, tidak semua yang berhasil masuk list LQ45 adalah bluechip.
Q#5 : Ada tidak saham Syariah yang bersifat third liner/gorengan?
Bila dilihat sekilas & dipikir secara logika, SEHARUSNYA TIDAK ADA.
Karena landasan pemilihan saham2 syariah sudah sangat ketat karena harus menyesuaikan lagi dengan kaidah-kaidah agama.
Kriteria seleksi saham syariah oleh OJK:
https://www.idx.co.id/idx-syariah/produk-syariah/
Kategori saham Third liner:
https://www.idx.co.id/data-pasar/data-saham/indeks-saham/
Caranya: Cek Kode Indeks: ISSI/JII/dsb > Isi tahun > Unduh.
Anda dapat cocokan antara ciri-ciri saham third liner VS saham syariah.
Q#6 : Untuk saham keuangan dan energi, news seperti apa yang mempengaruhi kenaikan dan penurunannya?
Untuk Investasi jangka pendek sebaiknya pilih saham keuangan & energi ATAU saham musiman?
A: Contohnya:
Keuangan:
Isu tentang suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) akan berpengaruh kepada kinerja baik dari sisi keuangan atau harga untuk sektor keuangan khususnya perbankan.
Energi:
Khususnya untuk batu bara, isu tentang musim dingin di negara China, isu kenaikan harga batu bara dunia, dan isu fenomena alam seperti badai, cuaca buruk, dan lain-lain yang akan mempengaruhi cost yang akan berdampak kepada kinerja keuangan emiten.
Untuk investasi jangka pendek, pastikan anda tidak hanya bergantung pada industrinya. Tapi harus mendapat KONFIRMASI dari analisa teknikal.
Karena analis teknikal yang akan memberi jawaban kemana harga akan bergerak & dimana sebaiknya dilakukan pembelian maupun penjualan
Q#7 : Apakah Saham yg tertera di Indeks saham Syariah, juga tertera di IHSG?
A: IHSG adalah Indeks Harga Saham Gabungan. Dimana MEMUAT SEMUA SAHAM yang MELANTAI di Bursa Efek Indonesia (BEI). Baik tercatat di papan Utama dan Papan Pengembangan.
Maka saham yang ada di Indeks saham syariah, juga tertera di IHSG.
Ada 4 jenis index saham syariah:
https://www.idx.co.id/idx-syariah/indeks-saham-syariah/
Q#8 : Apakah ada pengaruhnya "permainan bandar" kepada Perusahaan pemilik saham / emiten?
A: (Baca Q&A nomor 1 & 2, baru lanjut kesini ya)
Bandar mudahnya adalah OKNUM yang ditunjuk untuk menggerakkan harga.
Bandar ini bisa saja emiten itu sendiri. Karena emiten mau harga sahamnya digerakkan / di maintain. Entah mau dinaikkan atau diturunkan. Untuk kepentingan perusahaan & pemegang saham
Tetapi ada juga, bandar yang berdiri & bergerak sendiri tanpa instruksi pemegang saham.
Bandar jenis ini bisa saja menghancurkan rencana perusahaan dalam menjaga nilai sahamnya di bursa.
Bila:
- Perusahaan ingin harga sahamnya stabil, tapi malah "dipermainkan oleh bandar". Hal ini merugikan perusahaan.
- - Tapi bila action bandar sejalan dengan tujuan perusahaan, ini bisa dibilang menguntungkan emiten.
Q#9: Bagaimana cara investasi / trading saham musiman agar memaksimalkan profit & meminimalkan resiko?
A:
- Pelajari sektor & sub-sektor apa saja yang pergerakannya bersifat musiman. Pilih 1 sektor / subsektor yang anda suka
- Pelajari faktor2 apa saja yang mempengaruhi sektor tersebut.
- Pilih emiten di sektor & sub-sektor tersebut yang bagus secara fundamental. Perhatikan history nya
- Gunakan analisa teknikal untuk tau DIMANA & KEMANA harga akan bergerak
- Pelajari bagaimana mengelola resiko dalam investasi & trading
Q#11 : Kenapa saham "BUMI" yang ada dianggap masuk saham gorengan, padahal market capnya 4,09 T?
A: Karena saham BUMI memenuhi lebih banyak syarat untuk masuk dalam list saham gorengan (hahaha)
Coba kita analisa ya..
1. Saham BUMI tidak likuid
2. Pergerakan harga yang cenderung turun selama beberapa periode & dihindari investor
3. Harga sahamnya bergerak dengan ajaib. Sewaktu-waktu bisa bergerak dengan ekstrem
4. Harga saham berada pada area level paling rendah di bursa efek (di sekitar area 50)
Q#12 : Untuk pemula jika ingin jadi trader lebih baik pilih saham yg thirdliner atau secondliner??
A: Menurut Astronacci sebagai pemula Anda disarankan untuk memilih saham-saham yang memang AMAN untuk bisa dibeli, Saham yang likuid dan berprospek bagus yaitu saham-saham bluechips.
Namun bila ingin memilih saham second liner sebaiknya perhatikan hal berikut :
1. Cari tahu apakah perusahaannya mempunyai fundamental yang Baik
2. Perhatikan Modal Bisnis Emiten
3. Perhatikan sektor bisnisnya
Untuk pemula, perhatikan baik-baik porsi dana yang dimiliki. Lakukan money management dengan baik (akan diajarkan di materi BTS berikutnya)
Bila belum siap dengan resiko yang dikandung saham 3rd liner / penny stocks / gorengan, jangan menyentuh saham-saham demikian.
Q#13 : Saham terbesar di IDX yang biasa dibuat gerakin IHSG apa?
A: Sebuah Indeks bisa bergerak bila yang menggerakan adalah komponen dengan nilai yang besar ATAU gerakan serentak dari sebagian besar komponen.
1. Bila sebagian besar saham NAIK, maka IHSG akan NAIK.
2. Emiten yang memiliki kapitalisasi pasar besar bergerak ke 1 arah, akan menggerakkan IHSG. Karena metode perhitungan IHSG menggunakan metode market weighted yang didasarkan pada kapitalisasi pasar.
FYI: Per 19 September 2021, 10 saham yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar adalah : BBCA, BBRI, TLKM, BMRI, ASII, ARTO, UNVR, TPIA, EMTK, dan HMSP.
Q#14 : Bagaimana untuk pemilihan kategori industri bila suatu emiten mempunyai banyak usaha dari berbagai sektor yang berbeda?
A: Ikuti list & pengelompokkan yang diberikan oleh IDX.
Bursa sudah mempertimbangkan segala sisi & menentukan golongannya berdasarkan pada data perusahaan yang diberikan oleh pihak emiten saat ingin mendaftar sebagai perusahaan terbuka di bursa efek.
Q#15 : Kalau ada produk dari sektor usaha tertentu yg sedang hype / laku di pasaran, apakah dapat mempengaruhi harga saham emitennya? Apakah saham emiten dari fenomena sebelumnya tersebut termasuk saham musiman?
A:
Kenaikkan secara harga & volume permintaan seringkali berdampak langsung pada harga saham di pasar saham, namun sifat kenaikkannya bisa lagging (harga dan/atau volume permintaan produk naik dulu baru harga sahamnya ikut naik) bisa juga leading (harga sahamnya naik dulu baru produknya laku).
Contohnya kenaikkan harga kelapa sawit, memiliki korelasi positif terhadap harga saham LSIP.
Saham musiman adalah istilah yang digunakan untuk saham-saham yang pergerakan harganya mengikuti musim-musim atau hari perayaan tertentu (artinya memiliki siklus yang cenderung konsisten).
Kenaikkan saham poultry seperti JPFA, CPIN, MAIN menjelang lebaran dan kenaikkan harga saham batu bara seperti PTBA, ITMG, ADRO menjelang musim dingin merupakan contoh dari fenomena saham musiman.
Namun kenaikkan harga akibat hype seperti kenaikkan saham KAEF & INAF saat ada berita mengenai vaksin COVID bukan merupakan kategori saham musiman karena tidak berlangsung pada periode waktu yang konsisten berulang setiap tahunnya.
Q#16 : Saat ini kan sedang marak² nya bank digital. Secara analisa, mana yg akan lebih menguntungkan utk investasi, apakah bank digital atau konvensional?
A: Perbedaan mendasar antara bank digital dan konvensional terletak diwujudnya. Bank konvensional memiliki wujud fisik berupa kantor cabang, sedangkan bank digital tidak memiliki kantor cabang. Cukup dengan berbekalkan sebuah smartphone, kita sudah bisa melakukan aneka transaksi perbankan pada bank digital.
Lebih menguntungkan untuk investasi tidak bisa hanya dipilah berdasarkan Bank Digital atau Konvensional saja, tapi harus dilihat valuasi-nya dari laporan keuangan yang diterbitkan (analisa fundamental), juga Price Action-nya dari tren harga yang tergambar di historical chart (analisa teknikal), serta support & resisten time-nya berdasarkan cycle planet (analisa astrologi).
Q#17: Apakah bila saya membeli saham harus di hold atau harus di jual kembali?
A: Secara aturan, anda bisa membeli suatu saham & tidak dijual dalam waktu sangat lama.
Keputusan Hold atau jual adalah MUTLAK keputusan Anda, jika Anda melihat saham tersebut dalam kondisi bagus dalam jangka panjang maka perlu dipertimbangkan untuk HOLD.
Namun jika Anda melihat saham tersebut kurang bagus untuk jangka panjang maka Anda perlu mempertimbangkan untuk JUAL
Q#18 : Dimana bisa mengetahui emiten yang akan membagikan deviden beserta besarannya?
A: Biasanya broker anda akan menginformasikan kepada anda. Apalagi kalau anda masih pegang saham dari emiten yang mau bagi deviden tsb. Pastikan anda buka account trading di tempat yang baik. Bukan hanya fee murah tapi zero service
Berikut cara melihat emiten yang bagi deviden:
1. Emiten akan mengeluarkan informasi di berita / portal / media masa
2. Dari situs IDX:
3. Masuk ke halaman Profil Perusahaan Tercatat[1]
4. Ketik kode saham di kotak isian “Pilih Perusahaan” & pilih
5. Saat nama perusahaan sudah muncul, buka & cari tab Dividen
Q#19 : Walaupun kita ada 1 lot di saham yg membagikan deviden? Apakah kita dpt deviden juga? Kapan pembagian deviden ? Setiap 1 tahun?"
A: Deviden diberikan oleh emiten kepada SEMUA yang memegang sahamnya.
Minimal pembelian di bursa adalah 1 lot.
MAKA, pemegang 1 lot ini juga akan dapat deviden yang besarannya disesuaikan dengan jumlah saham dipegang.
Untuk pembagian Deviden bergantung pada kebijakan perusahaan & diumumkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Biasanya, perusahaan sehat akan membagikan deviden 1 tahun sekali
Q#20 : Bagaimana tips diversifikasi saham untuk pemula?
A:
1. Pahami Risk Tolerance Anda
2. Tentukan Target Aset yang Siap Diinvestasikan.
3. Rutin Melakukan pengecekkan portofolio Anda
4. Pahami Kapasitas Risiko Anda (Modal berapa yang ingin Anda investasikan)
5. Fokus Terhadap tujuan financial goal Anda
Tipsnya: Jadi yang harus dilakukan adalah sesuaikan diversifikasi dengan dana masing2 investor ya :)
Q#21 : Mengenai teori menaruh telur di banyak keranjang atau diversifikasi, misal ternyata keranjang tsb bolong semua. Apa yang hrs di lakukan?
A: Teori diversifikasi idealnya dibagi jadi 5 sektor (bukan 5 saham). Misalnya sektor perbank-an, sektor consumer, sektor kesehatan dan lainnya
Secara teori tidak mungkin dalam 1 waktu semua sektor bisa terkena dampak bersamaan, contohnya COVID, beberapa sektor memang terdampak signifikan namun di sektor lain justru mengalami kenaikan
"bocor halus" memang bisa saja terjadi namun itu masih lebih baik jika masuk di 1 sektor lalu terkena dampak maka bisa boncos
Kalaupun semua sektor yang dipilih terkena dampak maka YANG HARUS DILAKUKAN:
1. Pertahankan yang dampaknya paling kecil, dan relakan yang terkena banyak dampak
2. Lihat secara analisa apakah dampaknya akan berkepanjangan atau hanya sesaat
3. Mulai pikirkan untuk bisa memilih sektor lain yang tidak terkena dampak
Q#22 : Mengenai profil risiko, apakah kita harus menentukan salah satu sifat. atau bisa di mixed? mana yang lebih baik?
A: Profil risiko diidentifikasi dengan test tertentu sesuai dengan psikologi masing-masing investor. Profil risiko tidak ditentukan investor, tapi secara natural diidentifikasi dari test tersebut dan bisa berubah seiring dengan perubahan kondisi psikologi investor tersebut. Tidak ada profil risiko yang lebih baik dari yang lainnya. Yang harus anda lakukan adalah mengenali:
- Instrumen Trading (Futures market lebih berisiko dibanding pasar Saham)
- Gaya Trading (swing trading lebih berisiko dibandingkan scalping)
- Emiten / Pair / Coin yang dipilih (saham BUMI lebih berisiko dibandingkan BBRI)
Ultimate goal-nya adalah anda tidak mengalami trauma bila worst case scenario loss yang anda alami terjadi karena profil risiko anda sudah sesuai dengan investasi / trading yang anda pilih.
0 Response to "Tanya Jawab Investasi SAHAM Bagian 2"
Post a Comment