Kisah 10 Malaikat Allah

Malaikat jibril

Pemimpin para malaikat, bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.

Malaikat Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu. Malaikat Jibril adalah satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al Quran. Nama Malaikat Jibril disebut dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan Surah At-Tahrim ayat 4. Di dalam Al Qur'an, Jibril memiliki beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya.

Ilustrasi : pixabay.com



Bentuk Fisik Malaikat Jibril

Bentuk fisik Ruhul qudus, ada tertera dalam uraian mengenai kisah nabi Muhammad, kala beliau mendapat wahyu kali kedua, dan nabi menuntut untuk bertemu atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli, atau bagaimana sesungguhnya dzat wujud Jibril tanpa rupa samar, sebagaimana di kali-kali yang lain, sang utusan (ruhul'qudus) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa, seperti yang disebutkan dalam hadits Jibril.

Ruhul Qudus; tampak wujudnya dengan enam ratus sayap antara masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu elok dan rupawan, dan dengan kekuatan yang dahsyat penuh mukzijat.

Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.

Malaikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa (lihat di artikel Isa) kepada ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al-Quran kepada Nabi Muhammad.

Dalam perjalanan suci Isra' Mi'raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah untuk terus naik menghadap kehadirat Allah SWT;

beliau berkata :

"Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi aku harus terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus juga ke atas, aku pasti hancur luluh.


Malaikat Mikail

Mikail - Pembagi rezeki kepada seluruh makhluk.

Mikail (Arab: ميكائيل) adalah malaikat yang mengatur air, menurunkan hujan/petir, membagikan rezeki pada manusia, tumbuh-tumbuhan juga hewan-hewan dan lain-lain di muka bumi ini. Dikatakan setiap satu makhluk yang memerlukan rezeki untuk hidup di dunia ini akan diselia rezekinya oleh satu malaikat Karubiyyuun.

Malaikat Mikail adalah salah satu di antara Pembesar Malaikat yang empat. Ia dicipta oleh Allah selepas malaikat Israfil dengan selisih kira-kira lima ratus tahun. Jumlah keseluruhan malaikat yg wajib dipercayai oleh orang islam itu ada sepuluh berserta tugas nya

Dalam Islam, Malaikat Mikail adalah satu dari malaikat utama Allah setelah Jibril. Menurut salah satu sumber, dalam tradisi Islam Mikail dikatakan memakai jubah berwarna hijau jamrud, memenuhi bentangan langit. Tiap helai rambutnya berisi ribuan wajah yang mengagungkan nama Allah. Menurut sumber lain dikatakan sejak neraka diciptakan Allah, Mikail tidak pernah lagi bisa tertawa.

Dari kepala malaikat Mikail hingga kedua telapak kakinya berbulu Za'faron. Jika seluruh air di lautan dan sungai di muka bumi ini disiramkan di atas kepalanya, niscaya tidak setitikpun akan jatuh melimpah. Di atas setiap bulu-bulunya, terdapat sebanyak satu juta muka.

Setiap muka malaikat Mikail ini pula mempunyai satu juta mulut dan setiap mulut mempunyai satu juta lidah manakala setiap lidah-lidahnya boleh berbicara satu juta bahasa atau lisan. Setiap satu juta lisan tersebut adalah membaca istighfar pada Allah bagi orang-orang mukmin yang berdosa.

Setiap satu juta muka atau wajahnya mempunyai satu juta mata. Tiap-tiap matanya sentiasa menangis kerana memohon rahmat bagi orang-orang mukmin yang berdosa. Tiap-tiap matanya yang menangis itu mengeluarkan tujuh ribu titisan air mata dan setiap titisan air mata itu Allah ciptakan satu malaikat Karubiyyuun yang serupa dengan kejadian malaikat Mikail Setiap malaikat-malaikat ini ditugaskan untuk bertasbih pada Allah sehingga hari kiamat.

Imam Ahmad dengan sanadnya, dari Anas bin Malik, ketika Rasulullah Mikraj ke langit baginda ada bertanya pada malaikat Jibril: "Mengapa aku tidak pernah melihat malaikat Mikail tertawa?" Malaikat Jibril menjawab: "Malaikat Mikail tidak pernah tertawa semenjak neraka diciptakan.


Malaikat Izrail

Terbagi Menjadi 2 bagian sesuai dengan Firman ALLAH SWT

Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut, (Surat An-Nāzi`āt 79 1-2).

Wujud Izrail

Malaikat Izrail diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang serupa dengan malaikat Mikail baik wajahnya, ukurannya, kekuatannya, lisannya dan sayapnya. Semuanya tidak kurang dan tidak lebih.

Dikatakan dia berwajah empat, satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung dan satu lagi di telapak kakinya. Dia mengambil nyawa para nabi dari wajah kepalanya, nyawa orang mukmin dengan wajah mukanya, nyawa orang kafir dengan wajah punggung dan nyawa seluruh jin dengan wajah tapak kakinya.

Dari kepala hingga kedua telapak kakinya berbulu Za'faran dan di setiap bulu ada satu juta muka di setiap satu juta muka mempunyai satu juta mata dan satu juta mulut dan tangan. Ia memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki, salah satu kakinya di langit ketujuh dan satu lagi di jembatan yang memisahkan Surga dan Neraka.

Setiap mulut ada satu juta lidah, setiap lidah boleh berbicara satu juta bahasa. Jika seluruh air di lautan dan sungai di dunia disiramkan di atas kepalanya, maka tidak setitik air pun akan jatuh melimpah.

Mengurus kematian

Disebutkan, ketika Allah SWT mencipta Al-Maut (kematian) dan menyerahkan kepada malaikat Izrail, maka berkata malaikat Izrail: "Wahai Tuhanku, apakah Al-Maut itu?".

Maka Allah SWT menyingkap rahasia Al-Maut itu dan memerintah seluruh malaikat menyaksikannya. Setelah seluruh malaikat menyaksikannya Al-Maut itu, maka tersungkurlah semuanya dalam keadaan pingsan selama seribu tahun.

Setelah para malaikat sadar kembali, bertanyalah mereka: "Ya Tuhan kami, adakah makhluk yang lebih besar dari ini?" Kemudian Allah SWT berfirman: "Akulah yang menciptakannya dan Aku-lah yang lebih Agung dari padanya. Seluruh makhluk akan merasakan Al-Maut itu".

Kemudian Allah SWT memerintahkan Izrail mengambil Al-Maut Allah telah menyerahkan kepadanya. Walau bagaimanapun, Malaikat Izrail khawatir jika tidak terdaya untuk mengambilnya sedangkan Al-Maut lebih agung daripadanya. Kemudian Allah SWT memberikannya kekuatan, sehinggalah Al-Maut itu menetap di tangannya.

Setelah itu Al-Maut berkata: "Ya Tuhanku, izinkanlah aku untuk berseru di langit sekali saja". Maka, setelah diizinkan, berserulah ia dengan suara yang amat keras: "Aku ini adalah Al-Maut, tugasku sebagai pemisah orang yang saling mencintai. Aku adalah Al-Maut, tugasku memisahkan antara anak dan ibunya. Aku adalah Al-Maut, tugasku memisahkan saudara lelaki dan wanita. Aku adalah Al-Maut, tugasku menghancurkan bangunan rumah dan gedung-gedung, Aku adalah Al-Maut, tugasku meramaikan kuburan. Aku adalah Al-Maut, tugasku mencari dan mendatangi kamu semuanya, walaupun kamu berada dalam lapis benteng yang amat kuat. Dan tiada satupun makhluk yang tidak merasakan kepedihanku".

Malaikat Izrail diberi kemampuan yang luar biasa oleh Allah hingga barat dan timur dapat dijangkau dengan mudah olehnya seperti seseorang yang sedang menghadap sebuah meja makan yang dipenuhi dengan pelbagai makanan yang siap untuk dimakan. Ia juga sanggup membolak-balikkan dunia sebagaimana kemampuan seseorang sanggup membolak-balikkan uang.

Sewaktu malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa makhluk-makhluk dunia, ia akan turun ke dunia bersama-sama dengan dua kumpulan malaikat yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat `Azab. Sedangkan untuk mengetahui dimana seseorang akan menemui ajalnya Malaikat Maut bekerja sama dengan Malaikat Arham.[1]

Walau bagaimanapun, Izrail bersama Jibril, Israfil dan Mikail pernah ditugaskan ketika Allah menciptakan Nabi Adam. Israil juga adalah antara Malaikat yang sering turun ke bumi untuk bertemu dengan para nabi antaranya ialah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Idris a.s

Kematian para mukmin

Sesungguhnya seorang hamba mukmin apabila hendak meninggalkan dunia menuju akhirat, turun kepadanya para malaikat dari langit yang berwajah putih seakan wajah mereka ibarat matahari. Mereka membawa kafan dan parfum dari surga. Mereka duduk di samping calon mayat sejauh mata memandang.

Diriwayatkan bahwa para malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke lututnya, kemudian diteruskan oleh para malaikat lainnya sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi oleh para malaikat lainnya sampai ke kerongkongan, kemudian datanglah Malaikat maut Alaihis Salam dan duduklah di samping kepala calon mayat seraya berkata: "Wahai jiwa yang baik, wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan ridha dari Allah".

Maka keluarlah rohnya dengan lembut seperti air yang menetes dari bibir tempat air. Malaikat maut-pun mengambilnya, setelah Malaikat mengambil ruh itu maka segera di masukkan dalam kafan yang dari surga tersebut dan diberi parfum yang dari surga itu. Lalu keluarlah dari ruh itu bau yang sangat wangi seperti bau parfum yang paling wangi di muka bumi ini.

Ketika telah keluar ruhnya maka para Malaikat di antara langit dan bumi mensalatinya, demikian pula semua Malaikat yang di langit. Dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit, semua penjaga pintu tersebut berdoa kepada Allah agar ruh tersebut lewat melalui pintunya.

Para Malaikat membawa ruh itu naik ke langit, dan tiap-tiap melalui rombongan Malaikat mereka selalu bertanya: "Ruh siapa yang wangi ini???" Para Malaikat yang membawanya menjawab: "Ini ruhnya Fulan bin Fulan", sambil menyebutkan panggilan-panggilan terbaiknya selama di dunia.

Malaikat yang membawanya menyebutkan kebaikan-kebaikannya selama di dunia, Kebaikan-kebaikannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam semesta. Tatkala telah sampai di langit dunia para Malaikat meminta dibukakan pintunya.

Malaikat penjaga pintu langit membuka pintu itu, kemudian semua Malaikat yang ada ikut mengiringi ruh itu sampai ke langit berikutnya hingga berakhir di langit ke tujuh. Lalu Allah berfirman: "Tulislah catatan amal hamba-Ku di Illiyyiin! Tahukah kamu apakah Illiyyiin itu? (Yaitu) kitab yang bertulis (untuk mencatat amal orang yang baik)" (QS. Al-Muthaffifiin: 19-20).

Ditulislah catatan amalnya di Illiyyiin. Kemudian dikatakan: "Kembalikanlah ia ke bumi, karena Aku telah berjanji kepada mereka bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya serta membangkitkan mereka darinya pula pada kali yang lain". Roh itu-pun dikembalikan ke bumi dan ke jasadnya.

Kematian para kafir atau faji

Sesungguhnya seorang hamba yang kafir atau fajir (banyak dosa), apabila hendak meninggalkan dunia menuju akhirat, turun kepadanya para Malaikat dari langit yang sangat keras lagi berwajah hitam sambil membawa kain yang kasar dari neraka. Para malaikat itu duduk disamping calon mayit sejauh mata memandang.

Diriwayatkan bahwa para malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke lututnya, kemudian diteruskan oleh para malaikat lainnya sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi oleh para malaikat lainnya sampai ke kerongkongan, kemudian datang Malaikat maut Alaihis Salam dan duduk di samping kepalanya seraya berkata: "Wahai jiwa yang busuk keluarlah menuju murka dan kebencian dari Allah". Roh itupun terkejut...Lalu Malaikat mencabutnya seperti mencabut alat pemanggang yang banyak cabangnya dari kain yang basah sehingga terputuslah urat-urat dan ototnya.

Malaikat itupun mengambil rohnya dan langsung memasukkannya kedalam kain kasar (yang dari neraka itu). Keluar dari ruh itu bau yang sangat busuk seperti bau paling busuk yang pernah ada di muka bumi ini.

Para Malaikat lalu membawa roh itu naik, tiadalah melalui rombongan Malaikat melainkan mereka selalu bertanya: "Roh siapa yang busuk ini?"...Para Malaikat yang membawanya menjawab: "Ini rohnya Fulan bin Fulan", dengan menyebut panggilan-panggilan buruknya ketika di dunia...Malaikat yang membawanya menyebutkan keburukan-keburukanya selama di dunia...Keburukan-keburukannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam semesta.

Semua malaikat di antara langit dan bumi melaknatinya (mengutuknya). Ditutup untuknya pintu-pintu langit. Masing-masing penjaga pintu berdoa kepada Allah agar ruh itu tidak lewat melalui pintunya.

Tatkala telah sampai di langit dunia mereka meminta agar dibuka pintunya dan ternyata tidak dibukakan. Kemudian Rasulullah shallallaahu alaihi wa ala alihi wa sallam membacakan: "Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum." (QS.Al-A?raaf: 40).

Lantas Allah berfirman: "Tulislah catatan amalnya di sijjiin, dibumi yang paling bawah", Kemudian dikatakan: "Kembalikan hambaKu ke bumi karena Aku telah berjanji bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya serta mengeluarkan mereka darinya pula pada kali yang lain".

Lalu rohnya dilempar dari langit sehingga terjatuh ke bumi, kemudian Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam membacakan ayat: "Dan barangsiapa menyekutukan Allah, maka seolah-olah ia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS. Al-Hajj: 31).

Kematian Izrail

Disebutkan pula, setelah seluruh makhluk hidup sudah dicabut nyawanya pada hari kiamat kelak dan makhluk yang tersisa tinggal malaikat Izrail lalu Allah SWT menyuruhnya untuk mencabut nyawanya sendiri, demi melihat dahsyatnya sakarataul maut yang sedang terjadi terhadap dirinya, beliau mengatakan "Ya Allah seandainya saya tahu ternyata pedih sekali sakaratul maut ini, tidak akan tega saya mencabut nyawa seorang mukmin".

Perintah mencabut nyawa dari 'Arsy

Menurut kisah Kabil Akbar, Malaikat Maut tidak mengetahui kapan tiap-tiap makhluk yang akan mati. Dikatakan olehnya Allah telah menciptakan sebuah pohon (Sidrat al-Muntaha) di bawah 'Arsy yang mana jumlah daunnya sama banyak dengan bilangan makhluk yang Allah ciptakan. Jika satu makhluk itu telah diputuskan ajalnya, maka umurnya tinggal 40 hari dari hari yang diputuskan. Maka jatuhlah daun itu kepada Malaikat Maut, tahulah bahwa dia telah diperintahkan untuk mencabut nyawa orang yang tertulis pada daun tersebut. sampai ada daun dari pohon yang terletak di bawah 'Arsy gugur.

Kemudian akan jatuh dua titisan dari arah 'Arsy pada daun tersebut, titisan hijau ataupun putih. Hijau menandakan bakal si mayat akan mendapat kecelakaan sementara putih mengambarkan dia akan mendapat kebahagiaan.

Untuk mengetahui tempat makhluk mati, Allah telah menciptakan Malaikat Arham yang akan diperintahkan untuk memasuki sperma yang berada dalam rahim ibu dengan debu bumi yang akan diketahui di mana ia akan mati dan di situlah kelak ia pasti akan menemui ajalnya.


Malaikat Israfil

Israfil - Peniup sangkakala pada hari kiamat.

Ia berbulu mulia dari kepala hingga kedua telapak kakinya. Ia mempunyai banyak mulut dan lidah.Ia tertutup di dalam beberapa dinding. Ia bertasbih dengan tiap-tiap lisan, dengan seribu bahasa. Ia mempunyai tentara sebanyak seribu malaikat, yang dijadikan darinya pula. Mereka itu adalah malaikat Muqarrabin (yang dekat) dengan Allah swa. Sedang malaikat yang bertugas sebagai penanggung/pemikul Arasy yang Mulia diciptakan oleh Allah serupa dengan bentuk malaikat Israfil pula. Demikian juga yang bertugas sebagai pencatat yang berada disana.

TENTANG BESARNYA :

Jika seumpama seluruh air laut dan air sungai disiramkan keatas kepalanya, tentu tidak setetespun yang jatuh kebumi.

JUMLAH SAYAPNYA :

Jumlah sayap malaikat Israfil itu ada empat. Sayap yang pertama panjangnya sampai ke arah barat, yang kedua sampai kearah timur, dan yan ketiga menutupi badannya, sedang yang keempat menutupi kepalanya.

Warna dari muka malaikat Israfil itu kuning tua. Sedang sebab musabab wajahnya menjadi kuning, dikarenakan getaran rasa takut kepada Allah, yang selalu menghantui malaikat Israfil as.

Dan Dia menunjuk penglihatannya kearah Arasy,karena menunggu kapan diperintahkan. Maka ia meniupkannya tiga kali. Sedang salah satu dari tiang Arasy berada diatas pudaknya. Adapun setiap Allah memutuskan di Lauhil Mahfuzh, maka terbukalah dinding yang menghalanginya, sehingga ia bisa melihat segala keputusan yang ditetapkan olah Allah. Memang menurut riwayat, bahwa Lauhil Mahfuzh itu bergantungan dibawah Arasy, sedang malaikat Israfil, merupakan satu-satunya malaikat yang paling dekat dengan Arasy tersebut.

JARAK ANTARA ISRAFIL DENGAN ARASY :

Disebutkan, bahwa jarak antara tempat malaikat Israfil dengan Arasy, dialingi tujuh dinding. Sedang tebal setiap dinding kira-kira perjalanan lima ratus tahun. Adapun jarak antara malaikat Israfil dengan malaikat Jibril, kira-kira tujuh puluh dinding. Jadi jarak antara malikat Jibril dengan Arasy dialingi tujuh puluh tujuh lapis dinding.

SANGKAKALA (TEROMPET) MALAIKAT ISRAFIL :

Disebutkan, bahwa malaikat Israfil itu senantiasa meletakkan mulutnya diatas tanduk, seperti keadaan terompet. Disebutkan pula, bahwa terompet malaikat Israfil itu bercabang empat. Yaitu bercabang ke arah barat dan timur, sedang yang satu lai kearah dibawah bumi dan lainnya bercabang kearah atas langit yang ketujuh. Adapun lingkaran kepala terompet itu, seperti lebarnya langit dan bumi. Didalamnya terdapat pintu-pintu sebanyak bilangan para arwah. Sedang didalamnya lagi, ada tujuh puluh rumah. Tiap-tiap rumah ditempati oleh para arwah. Diantaranya, arwah para nabi menempati satu rumah, arwah umat manusia menempati satu rumah, arwah para syetan menempati satu rumah dan lain-lain sampai tujuh puluh macam.

Abu Hurairah pernah bertanya kepada Nabi saw. tentang terompet. Maka jawab NAbi saw : Terompet itu adalah sebuah tanduk raksasa yang terdiri dari cahaya. Besar tiap lingkaran dalam tanduk itu selebar langit dan bumi. Terompet itu akan ditiupnya tiga kali. Tiupan pertama membikin makluk takut, tiupan kedua membikin makluk mati, tiupan ketiga untuk membangkitkan makluk dari kubur/mati.

Malaikat Munkar dan Nakir

Munkar dan Nakir - Pemeriksa amal manusia di alam barzakh.

Kedua Malaikat ini bertugas sebagai penanya manusia di alam kubur mengenai segala amalannya didunia ini. Setelah kematian seseorang, rohnya akan menuju ke alam barzakh atau secara sinonimnya juga turut disebut sebagai alam kubur, dimana si mayat akan dibolehkan kembali bangkit dan berbicara ketika ditanya oleh kedua-dua Malaikat Munkar dan Nakir, walaupun tubuhnya telah hancur. Pertanyaan akan dimulakan yakni selepas proses pengkebumian telah selesai dan setelah 7 langkah orang terakhir beredar dari tempat dikuburkan sesuatu mayat.

Hadis At-Tirmizi meriwayatkan : "Sesungguhnya mereka berdua itu kehitam-hitaman kebiru-biruan."

Dan diriwayatkan dari Ibnu Abbas ketika dalam perjalanan Israk di mana NABI SAW bersabda : Wahai Jibril, ceritakanlah kepadaku tentang Malaikat Munkar dan Nakir ini. Jibril menceritakan kepada RASULULLAH SAW tentang sifat Malaikat Munkar dan Nakir ini di mana mereka berdua ini amat menakutkan.

Suara Munkar dan Nakir seperti guruh yg berdentum, mata mereka berdua seperti kilat yg menyambar, gigi mereka pula seperti tanduk di mana keluarnya nyalaan api daripada mulut mereka berdua,dengusan Munkar dan Nakir ini menyapu segala apa yg ada di atas muka bumi,mereka berdua menggali tanah dan bumi dengan kuku-kuku mereka,terdapat pada Munkar dan Nakir tongkat atau tukul daripada besi dibawa bersamanya. Andai dihimpunkan semua manusia di atas muka bumi ini nescaya mereka tidak dapat menggerakkan tukul besi yg dibawa oleh Munkar dan Nakir itu.

Al-Barra' bin 'Azib berkata:"Kami bersama Rasulullah mengiringi jenazah salah seorang kaum Anshar, kemudian Rasulullah duduk diatas pekuburan sambil menundukkan kepalanya seraya berdoa:

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur (tiga kali)".

Kemudian beliau bersabda:"Sesungguhnya orang Mukmin, apabila ia sudah berada dipintu akhirat, Allah mengutus para malaikat yang wajahnya bagaikan matahari, untuk memberi minyak pada mereka dan membungkusnya, mereka duduk sebatas pandangannya.

Apabila nyawanya keluar, maka semua malaikat yang ada diantara langit dan bumi dan semua yang ada dilangit mendoakannya, pintu-pintu langit dibuka, semua pintu mendambakan untuk dijadikan sebagai jalan masuk bagi malaikat yang membawa nyawa orang mukmin itu.

Setelah malaikat yang membawa nyawa itu naik, ada yang berkata:"Kembalikan ia, lalu diperlihatkan kepadanya apa-apa yang telah Aku persiapkan untuknya, yaitu kemuliaan, karena sesungguhnya Aku telah berjanji kepadanya, bahwa dari tanah Kami menciptakan kamu, dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu, dan sesungguhnya ia benar-benar akan mendengar suara hentakan sandal-sandal mereka ketika mereka pulang sampai datangnya pertanyaan kepadanya:"Siapa Tuhanmu, apa agamamu, dan siapa Nabimu"?

Lalu ia menjawab:"Tuhanku adalah Allah, agamaku adalah Islam, dan Nabiku adalah Nabi Muhammad. Selanjutnya Rasulullah bersabda:"Kemudian kedua malaikat itu membentaknya dan itulah ujian yang terakhir diterima oleh si mayat".

Setelah mengatakan hal itu, datanglah seruan yang mengatakan bahwa ia benar, dan itulah makna dari firman Allah berikut ini:
"Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan didunia dan di akhirat".QS.Ibrahim:27.

Kemudian ada yang datang kepadanya dengan wajah yang rupawan, berbau harum dan berpakaian indah, lalu berkata:"Bergembiralah anda dengan rahmat Tuhanmu dan surga yang didalamnya ada kesenangan yang kekal abadi". Lalu ia berkata:"Dan engkau juga, semoga diberikan kebaikan oleh Allah, siapakah engkau"? Ia menjawab:"Saya adalah amal sholehmu, demi Allah, kalau tidak tahu jika kamu telah bersegera untuk taat kepada Allah dan berlambat-lambat untuk berbuat maksiat kepada-Nya, semoga Allah membalasmu dengan yang lebih baik".

Nabi Muhammad melanjutkan sabdanya:"Kemudian datanglah seruan yang mengatakan:"hamparkanlah permadani surga untuknya dan bukalah pintu surga baginya. Maka dihamparkanlah permadani dari surga untuknya dan dibukakan pintu ke surga, lalu ia berkata:"Ya Allah, percepatkanlah datangnya hari kiamat, sehingga aku kembali kepada keluargaku dan hartaku".

Rasulullah melanjutkan sabdanya:"Adapun orang kafir, jika ia sudah berada dipintu akhirat dan terputus dari dunianya, diturunkan kepadanya para malaikat yang kasar, keras, mereka membawa pakaian dari neraka dan pakaian dari bungkus sampah, mereka mengelilinginya. Jika nyawanya keluar, maka para malaikat yang ada diantara langit dan bumi dan semua malaikat yang ada dilangit mengutuknya, pintu-pintu langit ditutup, semua pintu tidak mau dijadikan jalan masuk oleh malaikat yang membawa nyawa itu.

Jika malaikat telah menaikkan nyawa itu, ia melemparkannya dan dikatakan kepadanya:"Wahai Tuhanku, ini hamba-Mu, si anu tidak diterima oleh langit dan tidak pula diterima oleh bumi". Maka, Allah berfirman:"Kembalikan ia, lalu perlihatkan kepadanya apa-apa yang telah Aku persiapkan untuknya, yaitu keburukan, sesungguhnya Aku telah berjanji kepadanya,"Darinya tanah Kami menciptakan kamu dan kepadanay pulalah Kami akan mengembalikan kamu".

Sesungguhnya ia pasti akan mendengar hentakan kaki-kaki mereka apabila mereka telah pulang, hingga dikatakan kepadanya:"Siapakah tuhanmu, apakah agamamu dan siapakah Nabimu"? Ia akan menjawab:"Saya tidak tahu". Lalu dikatakan:"Kamu tidak tahu!" Kemudian ada yang datang dengan bermuka bodoh, berpakaian buruk dan berbau busuk, ia lalu berkata:"Bergembiralah kamu dengan kemurkaan dari Allah dan siksa yang pedih dan kekal". Ia menjawab:"semoga engkau juga mendapat keburukan dari Allah, siapakah engkau"? Ia menjawab:"saya adalah amal burukmu".HR.Abu Daud & Hakim.

Dari jalan lain yang maknanya sama adalah hadist yang diterima dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:"Sesungguhnya orang mukmin, ketika akan mati, ia didatangi oleh para malaikat yang membawa sepotong sutera, didalamnya ada kasturi dan berbagai wangi-wangian, mereka mengeluarkan nyawanya dengan perlahan-lahan seperti halnya mereka mencabut sebuah rambut dari tepung, dan dikatakan kepadanya,"wahai jiwa yang tenang, keluarlah dengan senang dan disenangi".HR.Ibnu Abid Dunya.
Ada sebuah hadist lain yang menyebutkan bahwa orang mukmin itu didalam kuburnya berada disebuah taman yang hijau, didalam kuburnya dilapangkan 70 hasta, dan diterangi sehingga seperti malam bulan purnama. Tahukah kamu tentang firman Allah,"Maka sesungguhnya baginyalah penghidupan yang sempit"? Para sahabat menjawab:"Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu". Beliau bersabda:"Itu adalah siksa bagi orang kafir didalam kuburnya, ia dikerumuni oleh 99 tinin. Tahukah kamu apakah tinin itu? Ia adalah 99 ular, setiap ekor ular mempunyai 70 kepala, ia dicakari oleh ular-ular itu, dijilati dan ditiupi sampai ia dibangkitkan". HR.Ibnu Hibban.

Malaikat Roqib dan Atid

Malaikat ini sebenarnya dinamakan dengan Kiraman Katibin.

Kirâman Kâtibîn (Arab: كراماً كاتبين) adalah dua malaikat yang terletak di bahu kanan dan kiri setiap makhluk-Nya. Menurut syariat Islam, jika ada seseorang yang melakukan amal (perbuatan) yang lebih dominan, maka ia akan dikirim berdasarkan perbuatan semasa hidupnya di dunia, entah ke Jannah atau Jahannam. Para malaikat ini termasuk dalam golongan Hafazhah (Para Penjaga).

Tidak ada penjelasan lebih lanjut bahwa apakah nama-nama malaikat itu bernama Raqib dan Atid, yang dikenal sebagai Kirâman Kâtibîn. Pada akhir salat, umat muslim beraliran sunni selalu menghormati para malaikat ini.[1]

Kedua malaikat ini disebutkan dalam Al Qur'an pada surah Qaaf, Al Infithaar, Ar-Ra’du dan Az-Zukhruf, yang berbunyi:

“Gerak-gerik manusia dan perkataannya dicatat oleh para malaikat dalam Al Quran Qaaf 50:"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya", "(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri". "Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (Qaaf 16 - 18.)”

“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu). (Al Infithaar 10 - 11)”

“Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahsia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka. (Az-Zukhruf 80)”

“Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. (Ar-Ra’du 10-11)

Kitab amal manusia dan jin di Mahsyar

Kedua malaikat ini terkenal juga sebagai "Pencatat Yang Mulia", mereka menjadi saksi dan telah menuliskan kitab amal manusia dan jin, kitab amal akan berterbangan dari 'Arsy kearah leher tiap-tiap makhluk pada "Hari Penghakiman" di Mahsyar. Sesuai dengan beberapa surah di dalam Al-Qur'an, yaitu:“ Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi. (Qaaf 21)

“Inilah Kitab (catatan) Kami, yang menuturkan kepadamu dengan benar; karena sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat segala perbuatan yang pernah kamu kerjakan. (Al Jaatsiah 29)”

“Dan tiap-tiap manusia itu, telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetap nya kalung) pada lehernya, dan Kami keluarkan baginya di hari Kiamat satu kitab yang dijumpainya dengan terbuka. Bacalah kitabmu: cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghisab terhadapmu. (Al Israa' 13-14)”

Lima malaikat bersama manusia

Dalam riwayat yang lain dijelaskan, ada lima malaikat yang menyertai manusia, yaitu:

Dua malaikat menjaga pada malam hari,
Dua malaikat menjaga pada siang hari, dan
Satu malaikat yang tidak pernah berpisah dengannya.

Hal tersebut dijelaskan dengan firman Allah yang artinya:

“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang bergantian (menjaganya), dimuka dan dibelakangnya. (Ar-Ra'd: 11)”

Yang dimaksud malaikat yang bergantian yaitu malaikat malam dan siang yang melindunginya dari setan dari golongan jin dan manusia. Kedua malaikat menulis amal kebaikan dan kejelekan di antara kedua bahunya, lidahnya sebagai pena, mulutnya sebagai tempat tinta dan ludahnya sebagai tinta, keduanya menulis amal manusia sampai datang hari kematiannya.

Allah Swt. berfirman tentang malaikat Kiraman Katibin: "Aku menanamkan mereka Kiraman Katibin karena ketika menulis amal kebaikan mereka naik ke langit dan memperlihatkannya kepada Allah dan mereka bersaksi atas hal tsb. dengan berkata: "Sesungguhnya hambaMu si fulan berbuat sesuatu kebaikan demikian dan demikian." Dan ketika menulis atas seorang hamba amal kejelekan, mereka naik dan memperlihatkannya kepada Allah dengan rasa susah dan gelisah. Maka Allah Swt. berfirman pada malaikat Kiraman Katibin: "Apa yang diperbuat oleh hambaKu?" Mereka diam hingga Allah berfirman untuk yang kedua dan ketiga kalinya, lalu mereka berkata: "Ya Tuhanku, Engkau Dzat yang menutupi aib dan Engkau memerintahkan hamba-hambaMu agar menutupi aib-aib mereka. Sesungguhnya setiap hari mereka membaca kitabMu dan mereka mengharap kami menutupi aibnya." Lalu malaikat Kiraman Katibin mengatakan yang mereka ketahui tentang apa yang diperbuat seorang hamba. Allah Swt. berfirman: "Maka sesungguhnya kami menutupi aib-aib mereka dan Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui aib-aib."

Footnote

[1]. Muttaqun OnLine - The Salah (Obligatory Prayer of the Muslim): According to Quran and Sunnah


Malaikat Malik

Maalik (Arab: مالك) adalah panggilan malaikat yang memimpin para Malaikat Zabaniah di neraka. Malaikat Malik biasanya bersama dikaitkan bersama malaikat Ridwan.

Terdapat 19 penjaga neraka jahanam yang pemimpinya adalah Malik. Sebagaimana firman Allah tentang Neraka Saqar

“Tahukah kamu apa Saqor itu? Saqor itu tidak meninggalkan dan membiarkan. (Neraka Saqor) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (Zabaniah). Dan tiada Kami jadikan penjaga Neraka itu melainkan malaikat. (Al-Muddassir [74]:27-30)”

Malikat Malik 'Alaihissalam mematuhi segala perintah Allah seperti dalam firman-Nya tentang permintaan penghuni Neraka kepada Malaikat Malik

“Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab, "kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)." (Az-Zukhruf [43]:77)

Wujud Malaikat Malik

Malaikat Malik mempunya tangan dan kaki yang bilangannya sama dengan jumlah ahli neraka. Setiap kaki dan tangan itu bisa berdiri dan duduk, serta dapat membelenggu dan merantai setiap orang yang dikehendakinya. Menurut kisah, karena Malik memiliki wujudnya yang sangat menyeramkan, ketika Malik melihat kearah Neraka maka sebagian api memakan api yang lain karena rasa takutnya kepada Malik.[1]

Dikatakan pula bahwa ketika Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam naik ke Sidrat al-Muntaha, ia bertemu dengan Malik yang kemudian menunjukkan pandangan sekilas tentang penderitaan di Neraka. Sejak saat itu pula Malaikat Malik tidak pernah tersenyum. Memiliki tubuh yang sangat besar, wajahnya menampakkan kemarahan, terlihat amat menakutkan, sangat kejam, tidak kenal kompromi, di antara kedua matanya terdapat pusat syaraf yang seandainya ia menatap bumi pasti orang-orang yang ada didalamnya mati tiada tersisa.[2]

FootNote

[1]. Kisah dari Manshur bin Ammar
[2]. Tempat-tempat Bersejarah dalam Kehidupan Rasulullah oleh Hanafi Muhalawi hal.33


Malaikat Ridwan

Malaikat Ridwan adalah Malaikat Penjaga Pintu Surga

Namun masih ada perselisihan mengenai nama penjaga pintu surga yang sebenarnya mengingat ada empat hadits yang menyebutkan bahwa nama malaikat penjaga surga adalah Ridwan. Akan tetapi semua hadits tersebut adalah hadits yang sangat lemah dan tidak bisa saling menguatkan. Berikut uraiannya:

1. Hadits Ubai bin Ka’ab
Diriwayatkan oleh Al-Qadhai dalam Musnad Asy-Syihab (1036) dari jalan Mukhallad bin Abdil Wahid dari Ali bin Zaid bin Jud’an dan Atha` bin Abi Maimunah dari Zirr bin Hubaisy dari Ubai secara marfu’, “Tidak ada seorang muslim pun yang membaca Yasin sedang dia berada dalam sakaratul maut, maka tidaklah malaikat maut mencabut nyawanya sampai Ridwan penjaga surga memberinya minuman.”

Di dalam sanadnya ada Ali bin Zaid bin Jud’an yang sudah masyhur sebagai rawi yang lemah. Ditambah lagi dengan adanya Mukhallad bin Abdil Wahid, yang Ibnu Hibban berkata tentangnya -dalam Al-Majruhin (1096), “Mungkarul hadits jiddan (orang yang sangat mungkar haditsnya).”

2. Hadits Abdullah bin Abbas.
Diriwayatkan oleh Abu Asy-Syaikh dalam kitab Ats-Tsawab dan Al-Baihaqi dalam Syuab Al-Iman tentang kisah berhiasnya surga setiap memasuki ramadhan, dan di dalamnya tersebut: “Allah Azza wa Jalla berfirman, “Wahai Ridwan, bukalah pintu-pintu surga.”

Hadits ini datang dari jalan Adh-Dhahhak dari Ibnu Abbas secara marfu’. Haditsnya lemah karena Adh-Dhahhak tidak mendengar dari Ibnu Abbas.

3. Hadits Abdullah bin Abi Aufa.
Nabi -shallallahu alaihi wasallam- bersabda, “Lalu saya berkata (di dalam surga), “Wahai Ridwan, punya siapa istana ini?”
As-Suyuthi menyatakan dalam Al-Jami’ Al-Kabir -sebagaimana dalam Kunzul Ummal-, “Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan Ibnu Asakir dari Abdullah bin Abi Aufa, sedang di dalam sanadnya ada Abdurrahman bin Muhammad Al-Maharibi dan Ammar bin Saif, keduanya sering meriwayatkan hadits-hadits yang mungkar.” Lihat Mizan Al-I’tidal (2/585) dan (3/165)

4. Hadits Anas bin Malik.
Diriwayatkan oleh Al-Uqaili dalam Adh-Dhuafa (1/313) dari jalan Hamzah bin Washil Al-Minqari dari Qatadah dari Anas secara marfu’ dengan lafazh, “Rabbul Izzah -Tabaraka wa Ta’ala- memanggil Ridhwan -dan dia adalah penjaga surga-.”

Al-Uqaili berkata setelahnya, “Hamzah bin Washil Al-Minqari, seorang dari Bashrah, majhul dalam periwayatan dan haditsnya tidak terjaga.”

0 Response to "Kisah 10 Malaikat Allah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel